Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 150 Juta Untuk Pencarian Penderita Tuberkulosis

Kompas.com - 30/03/2008, 17:42 WIB

MAGELANG, MINGGU - Tahun 2008 ini, Pemerintah Kabupaten Magelang menganggarkan dana Rp 150 juta untuk mencari dan mendeteksi pasien tuberkulosis. Upaya ini dilakukan di desa-desa dengan melibatkan para petugas puskesmas.

Pelaksana tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Budi Suprastowo mengatakan bahwa pencarian penderita tuberkulosis memang harus terus dilakukan dengan gencar. "Tahun ini, kami menargetkan dapat menemukan 882 kasus tuberkulosis baru," ujarnya, Minggu (30/3).

Penemuan penderita memang sulit dilakukan. Sebab, kebanyakan warga yang mengalami gejala-gejala penyakit ini, kerap kali merasa hanya menderita batuk atau flu biasa.

Pada tahun 2007, di Kabupaten Magelang telah ditemukan 215 kasus baru tuberkulosis paru dengan temuan baksil tahan asam (atau disebut BTA positif). Indikasi tuberkulosis ini didapatkan dari pengujian dahak yang dikeluarkan.

Menurut Budi, angka ini menurun dibanding tahun 2006, yang terdata 308 kasus. Kendatipun demikian, dia menerangkan bahwa dengan temuan itu bukan berarti tren penyakit tuberkulosis diindikasikan menurun.

"Sebaliknya, dengan angka ini, kami memperkirakan masih banyak kasus tuberkulosis di Kabupaten Magelang yang belum terungkap," ujarnya.

Selain itu, pada tahun 2007, juga ditemukan penderita tuberkulosis dengan BTA negatif, sebanyak 121 orang. Temuan ini didapatkan dari hasil foto rontgen.

Untuk kasus tuberkulosis ekstra paru ditemukan lima orang, dan tuberkulosis pada anak terdata 38 orang. Pada tahun lalu, juga masih terdapat penderita tuberkulosis kambuhan, sebanyak 10 orang.

Selama tahun 2007, kasus tuberkulosis ini ditemukan merata hampir di semua kecamatan kecuali Kecamatan Windusari. Jumlah kasus terbanyak diantaranya terdapat di Kecamatan Grabag, Salam, dan Srumbung.

Secara umum, gejala-gejala penyakit tuberkulosis adalah batuk selama lebih dari tiga minggu disertai dahak kental berwarna kuning kehijauan, berkeringat di malam hari, dan turunnya berat badan.

Budi menerangkan bahwa setiap warga yang menderita gejala-gejala tersebut diminta untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Pengobatan bagi penyakit ini disediakan secara gratis.

"Setiap penderita nantinya akan diberi satu paket obat, yang dapat diminum selama masa penyembuhan yang berlangsung enam bulan," terangnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com