Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Ibu Selamatkan Bayi Prematur

Kompas.com - 26/05/2008, 10:04 WIB

BAGI Anda khsusnya para ibu yang melahirkan bayi prematur, sering-seringlah memeluk atau bersentuhan kulit dengan si kecil.  Kontak dan kasih sayang yang Anda curahkan ternyata sangat membantu bayi  melewati masa-masa sulit. 

Menurut hasil penelitian terbaru para ahli dari Kanada, melakukan kontak kulit dengan bayi sangat prematur sekalipun dapat mengurangi tingkat stres dan rasa sakit akibat tindakan atau prosedur medis yang biasanya harus dijalani para bayi kecil di rumah sakit.

Seperti ditulis dalam jurnal BMC Pediatrics, tim dari McGill University mengindikasikan bahwa sentuhan atau kontak kulit sang ibu dengan bayi sangat membantu proses pemulihan.

Di banyak rumah sakit,  para petugas unit khusus perawatan bayi (unit neonatal) masih jarang yang menganjurkan para ibu  melakukan kontak atau bersentuhan dengan buah hatinya. Padahal, ini akan sangat penting bagi pemulihan dan perbaikan kondisi bayi yang lahir prematur.

Beberapa riset lain telah membuktikan bahwa inisiatif ibu  memeluk bayinya secara rutin, bahkan pada bayi harus dirawat dalam inkubator, tidak hanya akan meningkatkan kualitas kesehatan, namun memperkuat ikatan batin yang sangat penting bagi perkembangan di masa pertumbuhan.

Para ahli dari McGill University melalui risetnya telah mengungkapkan betapa sentuhan kasih sayang ini penting.  Kesimpulan ini diambil setelah mereka memantau perkembangan bayi prematur yang lahir pascakehamilan 28- 31 minggu.

Awalnya, para ahli menyangka para bayi prematur ini tidak akan mendapat cukup manfaat dari sentuhan dengan orang tuanya. Para bayi prematur yag di rawat di unit neonatal biasanya harus melewati tes darah dengan tusukan jarum pada tumit kaki guna mengecek kadar gula darah.

Untuk ukuran bayi, tes ini jelas sangat menyakitkan dan pada beberapa kasus efeknya bisa cukup serius. Dibutuhkan waktu beberapa menit untuk meredakan stres pad bayi dan bisa menjadi ancaman bila kesehatannya sedang terganggu.

Tim dari McGill melakukan tes pada sejumlah bayi yang sering disentuh atau dipeluk oleh ibunya,  menganalisis ekspresi wajah mereka, mencatat detak jantung rate dan  kadar oksigen dalam darah untuk mengukur tingkat rasa sakit yang dialami bayi.

Tingkat rasa sakit setelah 90 detik pada bayi yang dipeluk lebih rendah dibanding mereka yang tidak disentuh orang tuanya. Setengah dari  bayi yang disentuh juga tidak menunjukkan ekspresi kesakitan ketika menjalani tes darah.

Pimpinan riset, Celeste Johnston, mengatakan pendeknya masa pemulihan dapat membantu  mempertahankan kondisi kesehatan bayi. "Respon rasa sakit paada bayi yang sangat prematur tampaknya berkurang dengan sentuhan atau kontak kulit dengan ibunya," ujar Johsnton seperti dikutip BBC .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com