Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Santai ala Lokakarya 'Maths and Science Week'

Kompas.com - 16/04/2009, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokakarya sebagai program 'Maths and Science Week' tersebut digelar siang tadi (16/4) dan berlanjut sampai besok di Binus School, Simprug, Jakarta Selatan. Tidak hanya diisi dengan eksebisi, melainkan juga lokakarya energi bagi siswa-siswi kelas 5 sekolah tersebut.

Acara diikuti dengan penuh antusias diikuti oleh siswa-siswi tingkat SD kelas 5. Riuh rendah, para siswa mengerubungi instruktur yang tengah memandu mereka mengenal dan mengerti lebih jauh ihwal konsep energi.

Bermain dan belajar. Suasana itulah yang memang terbangun di lokakarya siang tadi itu. Menggunakan kapasitor berupa mobil-mobilan ciptaan para instruktur, anak-anak tampak santai meskipun sebetulnya serius mendengarkan arahan sang instruktur mengenai gaya gesek yang ditimbulkan oleh ban mobil.

Satria Muhammad Wilis, misalnya. Bersama puluhan rekan sekelasnya, siswa kelas 5 SD ini tampak asik menyimak sambil sesekali bertanya pada sang instruktur terkait penjelasannya. "Saya suka sekali fisika dan di acara ini saya jadi tambah mengerti soal gaya gesek yang ditimbulkan dari friksi ban mobil tadi," ujar Satria.

Bukan hanya gaya gesek. Gaya dorong angin pada mobil pun membuat Satria dan teman-temannya tertarik mengamati. Di sini, Satria juga mengenal lebih jauh soal energi angin yang tidak hanya mampu menyimpan energi potensial, melainkan juga memindahkan berbagai benda atau menggerakkan kincir angin yang kemudian disimpannya sebagai energi. "Seru dan jadi lebih mudah untuk mempraktekkanya langsung. Di rumah saya juga suka praktek sendiri mencoba-coba teori-teori dari sekolah," kata Satria.

Menurut Rachmi Abdul, staf humas sekolah tersebut, kegiatan seperti ini memang sengaja diciptakan sebagai pelajaran di luar ruang kelas. "Siswa tidak merasa tertekan mengerti matematika atau fisika, karena belajarnya seperti sambil bermain sehingga yang ada malah perasaan senang dan mudah mengerti secara prakteknya," tandas Rachmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com