Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celah Bisnis Busana Ibu Menyusui

Kompas.com - 23/01/2010, 16:50 WIB

KOMPAS.com - Menyusui merupakan pengalaman personal bagi setiap ibu, baik bagi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga. Sayangnya, belum semua tempat atau gedung di Indonesia ini yang menyediakan ruang laktasi. Akhirnya, ketika sang ibu tengah berada di ruang publik dan harus menyusui, terpaksalah ia membuat penutup payudara seadanya.

Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Jovita Roland (30) untuk membuka bisnis apparel untuk ibu menyusui.

"Awalnya dimulai dari kebutuhan pribadi saat menyusui dua anak saya. Pernah juga dikirimi baju untuk ibu menyusui dari luar negeri, dan rasanya kok sangat memudahkan ibu ketika menyusui tanpa merasa risih dan praktis. Cara ini juga nyaman untuk ibu dan bayi," papar ibu dua anak yang memulai mengenalkan apparel ibu menyusui sejak 2007, kepada Kompas Female.

Dengan mengusung merek Milky Way untuk produk busana ibu menyusui ini, Jovita  mulai mendapat penjualan pertamanya pada Februari 2008. Produknya mulai dari atasan (tops), terusan (dress), tank top, hingga sleeping bra.

Dengan harga bervariasi mulai dari Rp 75.000 untuk tank top, Rp 80.000 untuk bra, hingga Rp 600.000 untuk dress dengan bahan kualitas super.

Antrian panjang di dokter anak saat check up, menjadi kesempatan emas untuk membuka peluang bisnis. Saat antri, dan anak butuh ASI, model busana menyusui ini menjadi solusi jitu. Si ibu tak akan merasa risih karena desain baju sama sekali tidak menonjolkan payudara, sedangkan si bayi nyaman karena masih leluasa melihat sekelilingnya.

"Ketika teman lihat cara saya menyusui, mulailah mereka pesan," ujar Jovita, yang mengaku mulai menjadikan usaha sejak anak keduanya berusia sekitar enam bulan.

Networking menjadi modal
Pergaulan dengan teman desainer semasa kuliah membekali Jovita untuk yakin memulai bisnis fashion ini. Dengan mengajak rekanan penjahit berpengalaman, Jovita mulai membuka konveksi khusus untuk busana ibu menyusui di dekat tempat tinggalnya kawasan Lebak Bulus, Jakarta, bermodalkan Rp 20 juta.

Pemasaran dengan pola ketuk pintu, website, atau mailing list (milis) menjadi kunci andalan. Terbukti, produknya laku di pasaran. Jovita berujar, produknya kemudian bukan sekadar fashion namun menjadi kebutuhan bagi para ibu yang menginginkan kepraktisan.

"Bahkan di coffee shop, si ibu bisa leluasa menyusui bayinya, karena bahan baju yang stretch tanpa restleting atau kancing membuat ibu percaya diri karena bagian pribadinya tidak terlihat. Meski begitu, bisa tetap tampil stylish," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com