Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Dihindari Saat Berkomunikasi Dengan Si Kecil

Kompas.com - 29/01/2010, 19:22 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat Nanny Stella dari acara televisi Nanny 911? Ia adalah salah satu pengasuh anak yang sudah berkiprah selama 15 tahun dalam mengurus anak dan merupakan lulusan sekolah nanny di negara asalnya, Inggris. Dalam mengisi acara Nanny 911, Nanny Stella bekerja sama dengan Nanny Deb, "Jika bisa dilihat, perbedaan saya dengan Nanny Deb adalah; ia sebagai nanny yang baik dan manis, sementara saya nanny yang cenderung galak dan mendapatkan keluarga yang cenderung sulit dihadapi." Ia memiliki sifat yang tegas dalam hal merawat anak. Menurutnya, ketegasan tersebut diperlukan demi si anak itu sendiri. Salah satu hal yang ia tekankan dalam hal merawat anak adalah perihal komunikasi.

Saat berkomunikasi, ada hal-hal yang tak kita sadari kita lakukan pada anak-anak, padahal hal tersebut tidak baik dilakukan. Berikut hal-hal yang menurut Nanny Stella harus dihindari saat berkomunikasi dengan anak:

1. Jangan membuat janji atau ancaman.

Menjanjikan hadiah, hukuman, atau ancaman dan tidak menepati ucapan Anda sendiri akan membuat si kecil kehilangan rasa kepercayaan atau merasa bisa menyepelekan arti kata-kata Anda. Lebih parahnya, ia bisa melakukan hal-hal negatif untuk mendapatkan perhatian Anda.

2. Jangan berpikir kebohongan putih akan berhasil.
Seperti siapa pun di dunia ini, anak-anak pun berhak mengetahui kebenaran. Begitu pun ketika anda membuat janji atau rencana, dan janji itu tidak berhasil terpenuhi, jujurlah dan kompromikan langkah berikutnya (entah dengan menyusun ulang jadwal, atau lainnya). Anak-anak akan merasa kecewa ketika mendapati rencana awal gagal, namun kemudian akan mereda. Setidaknya Anda tak perlu takut akan kemungkinan kebohongan Anda terbongkar, karena Anda tak berbohong. Anak-anak pun harus belajar bahwa tak selamanya rencana itu akan berjalan mulus, dan bisa jadi fleksibel.

3. Jangan paksa ia bicara saat sedang marah.
Sebaiknya Anda mengatakan, "Mama bisa lihat kamu sedang kesal dan marah. Mama rasa kamu sebaiknya tenangin diri dulu. Mama ada di sini kalau kamu sudah mau bicara," ketimbang "Kamu kenapa lagi?" atau "Mau apa lagi, sih?" Jika mereka sedang marah, berikan sedikit ruang pribadi untuknya.

4. Jika tak ingin mendengar jawabannya, jangan bertanya.
"Tidak" adalah kata yang sangat efektif ketika digunakan pada waktu yang tepat dan tidak terlalu sering diumbar. Simpan kata tersebut untuk situasi ekstrem. Jika anak-anak Anda harus ikut pergi bersama Anda, jangan tanyakan, sebaiknya buat mereka mengerti. "Kamu mau ikut Mama atau tidak?" tidak seefektif ketimbang, "Kita mau pergi ke rumah Tante Ita".

5. Jangan mengecilkan anak Anda.
Jika mereka merasa takut, atau bila mereka melakukan kesalahan, jangan terlalu didramatisir. Jangan lalu marah atau membuat si kecil merasa rendah diri. Karena hal ini akan mengurangi rasa percaya mereka pada Anda. Mereka pun akan menjaga jarak dari Anda untuk melindungi (memproteksi)  perasaan mereka sendiri.

6. Jangan berpura-pura bahwa hal tersebut akan hilang sendiri.
Jika si anak melanggar aturan yang sudah disepakati bersama, entah itu dengan tiba-tiba merengek di supermarket, atau menimbulkan situasi yang tidak mengenakkan, atau sengaja tidak melakukan pekerjaannya, hadapilah. Jangan pikir bahwa hal tersebut akan berlalu.

7. Jangan mencoba menegakkan kedisiplinan saat Anda sedang marah.
Kala sedang marah atau sedang naik pitam, seringkali kita akan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di kemudian hari. Rehatlah dulu sejenak, tenangkan diri. Setelah Anda bisa menguasai emosi, baru jelaskan konsekuensinya pada si kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com