Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Prematur Lebih Berisiko Mengidap Autis

Kompas.com - 15/02/2010, 13:34 WIB

KOMPAS.com — Bayi prematur memang lebih rentan pada gangguan kesehatan dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan. Penelitian menunjukkan, bayi prematur memiliki risiko lebih besar menderita autisme saat ia tumbuh besar.

Berkat kemajuan ilmu kedokteran, usia harapan hidup bayi prematur memang lebih tinggi. Namun, anak yang lahir kurang bulan memang sering mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Makin kecil usia kehamilan dan makin kecil berat lahir, makin tinggi risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang.

Dalam studi terhadap 219 anak yang lahir sebelum usia kehamilan 26 minggu, sekitar 8 persen dari anak-anak itu memenuhi kriteria gangguan spektrum autisme pada usia 11 tahun. Bandingkan dengan 153 anak yang lahir cukup bulan yang semuanya normal.

Para ahli mengatakan, angka autisme pada penelitian tersebut termasuk tinggi dibandingkan dengan seluruh populasi di mana para ahli memperkirakan ada 1 kasus autisme pada 1.000 anak.

Gangguan spektrum autisme merupakan gangguan perkembangan yang mengakibatkan anak mengalami kelambatan dan penyimpangan dari pola perilaku normal pada hubungan sosial dan interaksi, bahasa dan komunikasi, serta kegiatan dan minat.

Kondisi kelambatan tumbuh kembang tersebut sangat bervariasi, dari yang berat sampai yang ringan (sindrom asperger) di mana anak memiliki intelegensi normal dan kemampuan komunikasi yang baik, tetapi kesulitan dalam bersosialisasi dan tak memahami bentuk komunikasi, seperti bahasa tubuh atau intonasi suara.

Para ahli memperkirakan, belum matangnya susunan saraf pusat pada bayi prematur ikut berkontribusi pada tingginya risiko autisme. Oleh sebab itu, orangtua yang memiliki bayi prematur disarankan untuk lebih memantau sungguh-sungguh tumbuh kembang anaknya. Bila orangtua menemukan ada gejala-gejala autisme pada anaknya, disarankan untuk segera membawanya ke dokter untuk memastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com