Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Anand Krishna? (2)

Kompas.com - 20/02/2010, 13:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah berbulan-bulan mengidap leukemia pada tahun 1991 saat berusia 35 tahun, Anand Krishna lalu bertemu dengan seorang lama dari Tibet di Pengunungan Himalaya. Setelah pertemuan itu, Anand secara ajaib sembuh dari penyakitnya.

"Selanjutnya, dia memutuskan untuk membaktikan seluruh hidupnya untuk berbagi kebahagiaan, kedamaian, kasih, dan kesehatan holistik kepada sesama," ucap Ketua Yayasan Anand Ashram, Maya Safira, di Jakarta, Sabtu (20/2/2010).

Maya menjelaskan, dalam 18 tahun terakhir, Anand telah berceramah kepada jutaan orang lewat siaran televisi, dialog radio, pelatihan meditasi, penerbitan buku, pertemuan, dan lokakarya rutin.

Seluruh kegiatan Anand dilakukan di Anand Ashram di Jakarta, Padepokan One Earth di Bogor dan di Anand Krishna Center atau Anand Krishna Information Center di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

Pria warga negara Indonesia keturunan India itu telah mendirikan 12 organisasi di Indonesia yang dimulai setelah dia sembuh dari leukemia pada 14 Januari 1991. Organisasi yang dia dirikan di antaranya Forum Kebangkitan Jiwa, National Integration Movement, L'Ayuverda, Yayasan Pendidikan Anand Krishna, California-Bali Friendship Association, serta Forum Pengajar, Dokter, dan Psikologi bagi Ibu Pertiwi.

"Kegiatan Anand bergerak di bidang kebangsaan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Kami selalu berpegang pada peace, love, harmony kepada semua murid," ucap Maya.

Kini, penulis lebih dari 110 buku tentang pelatihan meditasi itu harus menghadapi proses hukum atas tuduhan pelecehan seksual yang diungkapkan oleh sembilan perempuan, salah satunya Tara Pradipta Laksmi (19), mantan muridnya. (2-Habis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com