Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Tenun Tradisional Bali Dikenal di Mancanegara

Kompas.com - 03/04/2010, 22:27 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kain tenun tradisional Bali cukup dikenal konsumen mancanegara, tetapi proses produksi dalam beberapa tahun belakangan tidak lagi berkesinambungan.

"Hal itu akibat perajin yang mengerjakannya semakin langka, tidak berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Gede Darmaja di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, hal itu akibat berbagai faktor, selain pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama, juga peralatan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang mulai rusak sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Kain tenun Cepok yang diproduksi masyarakat Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, maupun kain tenun Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, dikenal secara meluas di pasaran ekspor maupun di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.

Gede Darmaja menambahkan, proses produksi kedua jenis kain tenun tradisional Bali itu menghadapi berbagai kendala, terutama menyangkut peralatan.

"Kami ingin mengembangkan kembali usaha industri rumah tangga memproduksi kain cepok maupun meningkatkan kapasitas kain Tenganan Pegringsingan," tutur Gede Darmaja.

Untuk itu, dukungan berbagai pihak sangat diharapkan untuk mengembangkan kembali usaha skala rumah tangga, yang produksinya selama ini telah menembus pasaran ekspor, di samping sangat diminati wisatawan saat menikmati liburan di Pulau Dewata.

"Dukungan itu kami harapkan, terutama dari Kementerian Perindustrian, untuk membantu peralatan dan fasilitas kerja yang dibutuhkan perajin," ucapnya berharap.

Bali memiliki 73.383 unit usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang tersebar di 985 sentra pengembangan di delapan kabupaten dan satu kota.

Industri kecil yang menopang pengembangan pariwisata itu mengalami peningkatan sebanyak 1.313 unit dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 72.070 unit.

Usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga itu menyerap 226.420 tenaga kerja, juga mengalami peningkatan 5.447 orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya 220.973 orang.

Unit usaha yang memproduksi berbagai jenis cendera mata ataupun mata dagangan ekspor itu secara terus-menerus menghasilkan rancang bangun (desain) sesuai selera konsumen wisatawan mancanegara yang berliburan ke Bali maupun pasaran ekspor, tutur Gede Darmaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com