Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seks Jadi Pelarian Pria Saat Stres

Kompas.com - 07/05/2010, 13:55 WIB

KOMPAS.com - Tekanan emosional dalam diri, baik yang penyebabnya dari pekerjaan, keluarga, keuangan, atau apapun, sangat mampu menurunkan gairah seks atau libido. Bagaimana stres mempengaruhi pria dan wanita, dan seperti apa dampaknya terhadap hubungan seks?

* Gelisah menurunkan mood seks, atau menjadikan seks pelarian
Akan sulit mendapatkan perasaan emosi seksual saat pikiran Anda terfokus pada masalah hutang, atau jika masalah dalam keluarga membebani pikiran Anda. Dr D Ashley Hill, dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Florida Hospital Family Practice Residency, Orlando, mengatakan, respons pria dan wanita terhadap stres berbeda, begitupun dalam kaitannya dengan hubungan seksual. Wanita umumnya tidak mood berhubungan seks dalam kondisi stres. Sedangkan pria menggunakan seks sebagai cara mengurangi stres.

Meskipun demikian, stres berat tetap membuat gairah seks menghilang. Kondisi ini disebut kelainan hasrat seks hypoaktif. Gejalanya, Anda dan pasangan tidak mendapatkan fantasi dan hasrat seks. Jika sudah begini, konseling dan psikoterapi harus menjadi solusinya.

* Libido menurun, gaya hidup memburuk
Pasangan yang mengalami masalah penurunan libido mungkin akan mencari bantuan dari obat-obatan. Perlu dipahami, bahwa libido bukan sekadar persoalan hormonal. Mengutip Psychology Today, stres, kesehatan mental, kesehatan vaskular, dan nutrisi, adalah sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi gairah seks. Stres menurunkan level testosteron.

Mereka yang mengalami penurunan libido mungkin juga akan mengalihkan masalah kepada alkohol, rokok dan makanan. Akhirnya, kondisi justru semakin memburuk dengan gaya hidup tidak sehat. Sebaiknya lakukan olahraga, yoga, atau meditasi untuk mengatasi masalah libido. Istirahat cukup dan diet juga bisa mulai diterapkan agar gaya hidup lebih sehat.

* Intimasi dan hubungan sehat berpasangan mengalahkan stres
Seks memiliki kemampuan untuk menurunkan stres. Agar seks lebih bergairah, dibutuhkan intimasi dalam hubungan berpasangan. Intimasi bisa mengurangi kadar stres, terutama dalam pekerjaan, seperti dilansir oleh penelitian tentang Psikomatik Medis 2008 lalu.

Para peneliti melakukan penelitian dengan sampel 51 pasangan bekerja, dengan mengukur mood dan aktivitasnya. Pasangan yang lebih intim  memiliki level kortisol lebih rendah, yakni hormon yang meningkatkan reaksi seks. Pasangan dengan hubungan positif dan relasi seks sehat, lebih tangguh menghadapi stres.

Sebaiknya mulai kenali dan perbaiki bagaimana relasi berpasangan Anda dan dia. Selain tentunya selesaikan dulu penyebab stres, dan jalani pola hidup lebih sehat. Jika sudah begini, seks pun bukan sekadar pelarian bagi pria, dan tidak menyenangkan bagi wanitanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com