Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Para Pemenang 14 Blok Migas

Kompas.com - 14/05/2010, 17:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah menetapkan pemenang 14 blok minyak dan gas (migas) yang merupakan bagian penawaran tahap kedua 2009. Ke-14 blok itu terdiri dari 11 yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung dan tiga lainnya lewat lelang reguler.

"Hasil lelang kali ini cukup menggembirakan khususnya yang ditawarkan melalui penawaran langsung," kata Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro di Jakarta, Jumat (14/5/2010).

Menurut dia, penawaran blok yang cukup baik dikarenakan membaiknya kondisi perekonomian global dan harga minyak cukup bagus di level 80-an dolar AS per barel.

Hasil tender, tambahnya, juga membuktikan Indonesia masih menjadi tujuan investasi termasuk migas. "Indikasi lainnya, perusahaan berpengalaman seperti Black Gold dan Repsol yang ikut dan memenangkan tender. Repsol juga datang lagi setelah tahun 1990-an," katanya.

Dalam penawaran langsung, sebanyak 11 blok yang ditawarkan terdapat pemenangnya. Sedang, dari 12 blok yang ditawarkan melalui lelang reguler, memang hanya tiga blok yang dimenangi investor. "Karena daerahnya memang berisiko, sehingga memerlukan pemahaman geologi yang cukup komprehensif," katanya.

Penyebab lainnya adalah waktu yang terlalu sedikit, sehingga mempengaruhi evaluasi investor. "Dalam tender selanjutnya, kami akan beri waktu yang cukup agar investor dapat mengkaji secara komprehensif," katanya.

Edy mengatakan, komitmen pasti eksplorasi selama tiga tahun ke-14 blok itu adalah sebesar 146 juta dollar AS. Komitmen itu terdiri dari studi geologi dan geofisika 13,15 juta dollar AS, survai dua dimensi 15,45 juta dollar AS, survai tiga dimensi 28,5 juta dollar AS, dan pemboran delapan sumur 75,5 juta dollar AS. "Sedang, bonus tanda tangan yang akan diterima langsung pemerintah 14,65 juta dollar AS," katanya.

Para pemenang blok penawaran langsung adalah PT Sargas & Vega untuk Blok Puri, Cakra Nusa Darma (SKKMG) LTD untuk Sakakemang, Konsorsium Komodo Energy LLC-Niko Resources (Overseas XI) Ltd untuk Sunda Strait I, Konsorsium PT Baruna Recovery Energy-Awe Ltd untuk North Madura, Konsorsium PT Bumi Hasta Mukti-Fortune Empire Group Ltd untuk Mandala, PT Leogryph Indonesia untuk Karapan, PT Kalisat Energi Nusantara untuk Long Hubung Long Bagun, PTT Exploration and Production Public Co Ltd untuk Malunda, dan Konsorsium Talisman (Asia) Ltd-PTT Exploration and Production Public Co Ltd untuk tiga blok yakni South Mandar, Sadang, dan South Sageri.

Sedang, pemenang tiga blok reguler adalah Konsorsium Repsol Exploracion SA-Niko Asia Ltd untuk Blok Cendrawasih Bay II, dan Konsorsium Black Gold Ventures LLC-Repsol Exploracion SA untuk dua blok yakni Cendrawasih Bay II dan Cendrawasih Bay IV.

Pada penawaran blok tahun 2009 tahap dua, pemerintah menawarkan 24 blok migas yang terdiri dari 12 penawaran langsung dan 12 lelang reguler.

Namun, dari 12 blok penawaran langsung, satu blok yakni Selar ditunda karena perlu evaluasi teknis yang lebih mendalam.

Ke-12 blok yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah South East Andaman, Tarakan I, Tarakan II, Tarakan III, North Masela, West Berau, Cendrawasih Bay I, Cendrawasih Bay II, Cendrawasih Bay III, Cendrawasih Bay IV, Cendrawasih Bay V, dan East Aru.

Sedang, 12 blok yang ditawarkan melalui penawaran langsung adalah Puri, Sakakemang, Selar, Sunda Strait I, North Madura, Karapan, Mandala, Long Hubung-Long Bagun, Malunda, Sadang, South Mandar, dan South Sageri.

Penawaran blok tersebut merupakan kedua kalinya tahun 2009 setelah putaran pertama ditawarkan sebanyak 24 blok yang terdiri 17 blok yang ditawarkan melalui lelang reguler dan tujuh lainnya penawaran langsung.

Lelang blok migas putaran pertama tahun 2009 baik melalui tender reguler maupun penawaran langsung tersebut tidak menunjukkan hasil menggembirakan.

Blok Sula I merupakan satu-satunya wilayah kerja yang dimenangkan investor dari 17 yang ditawarkan dalam tender reguler. Sedang, dua blok yakni Blora dan North Makasar Strait adalah dua dari tujuh yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung.

Penyebab tidak lakunya blok migas tersebut antara lain dikarenakan krisis perekonomian global, rencana pembatasan pengembalian biaya operasi (cost recovery), dan UU tentang lingkungan hidup. Tidak lakunya blok-blok migas tersebut akan mengancam pencapaian produksi migas yang akan menurun di masa-masa mendatang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com