Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalinya Itang Yunasz

Kompas.com - 26/07/2010, 17:20 WIB

KOMPAS.com - Sekitar 15 tahun lamanya Itang Yunasz tak menggelar ”show” tunggal. Pekan lalu, pria yang kini fokus merancang busana muslim ini muncul dengan desain yang menawarkan beragam gaya dalam pergelaran busana bertema ”Heaven Sent”.

Tak hanya untuk perempuan, perancang angkatan tahun 1980-an ini juga banyak memberi pilihan untuk kaum pria. Dalam acara yang digelar pada Selasa (20/7) lalu di Jakarta ini, Itang menampilkan 45 rancangan busana pria sebagai pendamping 88 set busana perempuan.

Busana untuk perempuan, misalnya, tidak selalu harus tertutup rapat oleh kerudung. Itang justru menggunakan tutup kepala dari kain yang menutup hingga telinga, tetapi tidak menutup leher. Begitu juga dengan kerah tegak yang menjadi padanannya.

Bagi Itang, merancang busana muslim bukan berarti tak bisa menerapkan tren busana dari panggung mode dunia. Tren warna dan gaya dari Timur Tengah banyak dipakai untuk rancangannya kali ini. Salah satunya adalah gradasi warna peach, emas, oranye, hijau, dan biru, yang menurut Itang berasal dari tren di Maroko.

Pilihan pada bahan sifon sutra yang jatuh lembut membuat gaun berlapis-lapis dengan draperi tampil anggun, menutup tubuh, tetapi sekaligus tetap menyisakan kelembutan.

Sifon memang menjadi materi yang memungkinkan teknik lapis dan draperi. Kepiawaian perancang ini dalam teknik potong membuat gaun-gaun yang sebagian mengambil bentuk toga itu jatuh dengan baik di tubuh.

Di sisi lain, rancangan Itang mengingatkan pada khazanah busana Nusantara, antara lain tutup kepala perempuan dari Jambi. Kain dililitkan di kepala, menutup telinga, tetapi tidak leher. Di tempat asalnya, tutup kepala itu masih dipakai, dipadukan dengan kebaya panjang.

Ada pula kerudung gaya Iran dengan model panjang ke belakang, jilbab khas Indonesia yang ditampilkan dalam dua warna, kerudung Mesir yang sederhana, hingga turban bergaya wanita Perancis tahun 1920-an.

Adapun gaun pengantin perempuan yang berwarna putih dan bergaya gaun pengantin Barat dengan tutup kepala panjang hingga ke lantai mengingatkan pada gaun dari Sulawesi Utara.

Kasual
Untuk busana laki-laki, Itang memberi pilihan luas untuk berbagai selera. Misalnya, penggunaan brokat—materi yang lebih dikenal sebagai bahan untuk busana perempuan—berwarna biru pudar batuan alam untuk jaket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com