Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Striptis Masuk ke Gym

Kompas.com - 23/09/2010, 14:27 WIB

KOMPAS.comPole dancing atau menari dengan memanfaatkan tiang seperti yang kerap ditampilkan para penari striptis di kelab-kelab striptis memang membutuhkan tenaga ekstra untuk melakukannya. Bila tarian ini dijadikan satu sesi di pusat kebugaran, apa pendapat Anda?

Tempat fitnes yang menawarkan program pole dancing ini terletak di London. Instrukturnya adalah Melissa, Direktur London Academy of Poledancing. Setiap sore, seperti biasa, para bankir, pengacara, sekretaris, atau pengusaha berlomba mengeluarkan keringat dengan memanfaatkan peralatan fitnes di situ.

Di salah satu studio untuk group exercise, tampak lima perempuan tengah bersiap latihan pole dancing. Setiap selesai 12 sesi latihan, mereka berlatih dengan mengenakan high heels. Tanpa malu-malu, mereka mengikuti instruksi Melissa untuk melakukan gerakan membalik badan dengan merentangkan kedua kaki membentuk huruf V. Itu adalah gerakan yang membuat atlet senam terlatih berpikir dua kali untuk melakukannya.

Melihat pola latihannya yang mirip akrobatik, risiko jatuh dan terpeleset tentu tak bisa dihindari. Namun, Yasmin (47), salah satu penggiat di gym tersebut, mengaku tidak terlalu khawatir terhadap risiko tersebut. "Setiap olahraga pasti punya risiko, lalu kita harus apa? Duduk saja di rumah setiap malam, sambil makan, minum, dan menumpuk kolesterol?" kilahnya.

Pole dancing ternyata sudah populer dijadikan salah satu sesi fitnes selama 10 tahun terakhir dan digemari kalangan selebriti, seperti Jennifer Aniston. Melissa yakin, dukungan selebriti dan fakta bahwa pole dancing bisa membakar sekitar 400 kalori dalam satu jam akan membantu memopulerkan olahraga ini.

Citra pole dancing yang kurang baik pada masa lalu memang bisa memengaruhi keinginan para perempuan untuk bergabung. Namun, para perempuan yang sudah bergabung tampak tak terpengaruh dengan citra tersebut. Soal pakaian minim yang dikenakan, apa bedanya dengan kostum atlet senam dan balet, begitu cetus mereka.

Mengingat pesertanya yang kebanyakan berusia matang, tampaknya mereka tidak mencemaskan apa yang akan dikatakan orang lain tentang diri mereka. Mereka sepakat bahwa olahraga ini menyenangkan karena membuat mereka merasa bertenaga. Bila gerakan-gerakan itu juga membuat mereka merasa seksi, memangnya ada yang keberatan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com