Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Penduduk Sakit Gusi

Kompas.com - 25/09/2010, 19:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepedulian masyarakat akan kesehatan gigi dan gusi dinilai masih rendah. Padahal, gigi dan gusi adalah indikator kesehatan tubuh manusia.

"Hampir 70 persen penduduk Indonesia sakit gusinya. Kalau sakit gusi sampai berdarah, orang tersebut memiliki risiko gigi sensitif," kata Profesor Rubianto, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga di Jakarta, Sabtu (25/09/2010). 

Gigi sensitif dan gusi berdarah adalah dua masalah yang sering ditemukan di dokter gigi. "Kalau gusi sering bengkak, dia memberi tanda pada tubuh manusia bahwa ada gigi yg tidak beres. Gigi yang tidak beres menjadi indikasi ada gangguan metabolisme yang tidak bagus pula," terang Rubianto. 

Kalau gusi bengkak terlalu sering, maka harus cek ke laboratorium. "Gusi tidak bisa regenerasi jadi harus dirawat. Apalagi kalau gusi yang mengalami bengkak sebelah belakang bisa berbahaya karena kumannya akan ke jantung," ujarnya. 

Sementara, kalau gigi sensitif bisa diatasi karena bukan penyakit bawaan. "Tindakan untuk menghilangkan rasa sakit yaitu menyikat gigi dengan pasta yang tidak mengandung deterjen. Dalam fase yang lebih, ya harus ke dokter gigi," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com