Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Boleh Libur karena Debu Vulkanik

Kompas.com - 30/10/2010, 08:15 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memberikan dispensasi khusus kepada sekolah untuk meliburkan murid jika kegiatan belajar-mengajar tidak mungkin dilakukan akibat adanya debu vulkanik Gunung Merapi.

"Kondisinya mendadak dan hingga kini debu vulkanik masih menutupi Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, sekolah dapat diliburkan atau memulangkan murid jika kegiatan belajar-mengajar tidak memungkinkan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Ashrori di Yogyakarta, Sabtu (30/10/2010).

Menurut dia, keputusan untuk memulangkan murid atau meniadakan kegiatan belajar-mengajar semata-mata didasarkan alasan kesehatan untuk siswa, pengajar, dan warga sekolah lainnya.

Namun, lanjut dia, apabila kegiatan belajar-mengajar masih mungkin dilakukan, maka seluruh siswa dan pengajar diminta menggunakan masker untuk mengantisipasi terhirupnya debu vulkanik yang akan menyebabkan gangguan pernapasan.

"Jika debu vulkanik terhirup, akan ada gangguan kesehatan sehingga kami berkoordinasi dengan sekolah untuk menentukan langkah terbaik bagi siswa," katanya.

Ia mengatakan, sudah ada sejumlah sekolah yang meliburkan muridnya seperti SD Ungaran, Yogyakarta, dan SD Masjid Syuhada, Yogyakarta.

Budi mengatakan, keputusan untuk memulangkan murid atau meliburkan sekolah tersebut tidak dibatasi waktu karena masih menunggu perkembangan kondisi.

"Jika kondisi pada Senin (1/11) sudah dinilai aman, sekolah sudah bisa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan normal," katanya.

Gunung Merapi pada pukul 00.16 WIB selama 21 menit kembali memuntahkan material vulkanik yang mengakibatkan Kota Yogyakarta tertutup debu vulkanik.

Melalui pesan singkat telepon seluler, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mengimbau kepada masyarakat Yogyakarta dan masyarakat yang sedang berada di wilayah tersebut untuk menggunakan masker atau penutup hidung untuk menghindari abu vulkanik demi kesehatan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com