Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Anti-Makan Malam

Kompas.com - 15/11/2010, 16:46 WIB

KOMPAS.com — Banyak yang berpikir, absen makan malam akan menyusutkan bobot tubuh. Kita lupa, tindakan ini justru akan membuat kesehatan kita terganggu. Tak hanya itu, melewatkan makan malam justru membuat bobot semakin melambung. Inilah fakta penting yang perlu kita ketahui seputar makan malam:

Makan malam tidak berhubungan dengan pertambahan lemak. Menurut Nancy Snyderman, MD, penulis buku Diet Myths That Keep Us Fat, yang menentukan pertambahan lemak di tubuh adalah jumlah total asupan kalori yang melebihi kebutuhan. Perbendaan aktivitas di siang dan malam hari punya andil dalam menentukan besarnya asupan kalori yang dibutuhkan tubuh.

Pada malam hari, metabolisme tubuh dan aktivitas pencernaan menurun. "Namun, bukan berarti kita tidak butuh makan malam," ujarnya. Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Apetite menunjukkan, kaum pria bisa makan setiap hari tapi berat badannya tetap stabil. "Jadi, tidak benar mitos yang menyatakan bahwa makanan yang dikonsumsi sebelum jam tidur akan diubah menjadi lemak," tambah Synderman.

Tidak makan malam bisa membuat kita lapar berat. Tidak makan apa-apa dalam waktu lebih dari 8 jam akan membuat proses metabolisme melambat dan badan kehilangan energi. Tak heran bila kita sering merasa tidak enak badan dan juga mengeluh lambung terasa sakit. Kekosongan di lambung yang lama akan membuat badan jadi lebih sensitif terhadap kalori yang masuk. "Jadi, sewaktu ada makanan yang masuk bukannya dibakar menjadi energi, melainkan malah akan disimpan oleh tubuh menjadi lemak," ujar Synderman lagi.

Lebih baik perhatikan porsinya. Makan malam tidak akan menimbulkan masalah bila kita terbiasa makan teratur dan sehat sepanjang hari. Untuk menghindari makan malam yang terlalu besar, cobalah untuk makan siang dalam jumlah cukup. Jangan takut untuk ngemil kacang rebus atau buah pada pukul 04.00 atau 05.00 sore supaya pada waktu malam kita tidak makan berlebihan. (Lily Turangan/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com