Matsumoto, Kompas -
”Micro Piezo adalah pengembangan sistem kontrol tangki tinta. Ini sejalan dengan penghematan tinta dan sistem energi. Micro Piezo juga bisa dikembangkan untuk bidang-bidang lain,” ungkap Koichi Endo, salah satu pionir pengembangan Micro Piezo untuk Epson, Jumat (26/11) di Matsumoto, Jepang.
Pengembangan Micro Piezo dimulai pada 1990. Menurut Endo, metode itu bisa diterapkan di bidang medis dan bidang lain. Presisi dan akurasi yang
Pengembangan mesin cetak komputer oleh perusahaan lainnya selama ini, kata Endo, menggunakan sistem termal. Pada prinsipnya, sistem pemanasan memungkinkan
Endo saat ini menjabat Chairman Epson Singapore PTE LTD yang membawahi anak perusahaan Epson di Indonesia,
”Sejak Oktober 2010 telah diluncurkan printer L100 dan L200 untuk menjawab kebutuhan di Indonesia,” kata Endo.
Chief Operating Officer Imaging and Information Operations Division Epson Motonori Okumura mengatakan, produksi printer di Indonesia pada 2009 mencapai 6 juta unit. Pada 2012 diproyeksikan 13 juta unit per tahun di Cikarang, Jawa Barat. Produksi tinta Epson dilakukan di Batam. ”Khusus kami ciptakan printer Epson (di dunia) yang dapat diisi ulang hanya di Indonesia,” kata Okumura.
Presiden Seiko Epson Corporation Minoru Usui memaparkan, pengembangan teknologi printer komputer oleh Epson—perusahaan ini didirikan korporasi Seiko—sudah dimulai sejak 1968 dimulai dengan teknologi ”dot matrix” hingga pada 1993 digantikan Micro Piezo.
”Metode Micro Piezo terus dikembangkan untuk mencapai komitmen Epson mereduksi emisi 90 persen pada 2050 nanti,” ungkap Usui.