Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kelemahan Saat Menggelar "Outdoor Wedding"

Kompas.com - 13/01/2011, 10:36 WIB

KOMPAS.com — Konsep pernikahan di dalam gedung perkawinan saat ini sudah dianggap standar, atau bahkan membosankan. Pasangan muda sekarang memilih untuk merancang resepsi perkawinan di tempat terbuka, atau setidaknya kombinasi antara indoor dan outdoor. Dari sisi wedding organizer, mereka juga jadi lebih bersemangat untuk merancang dekorasi yang unik dan romantis.

Outdoor wedding bisa memberikan pengalaman yang sangat berkesan untuk pasangan pengantin ataupun tamu-tamunya. Asalkan, Anda sudah mengantisipasi segala situasi buruk yang mungkin akan terjadi saat menggelar resepsi di tempat terbuka. Memang ini hanya skenario terburuk, tetapi tidak ada salahnya Anda pertimbangkan.

Hujan. Dulu, musim hujan dan musim kemarau dengan tertib bergantian hadir. Sekarang? Anda tahu sendiri, hujan bisa datang kapan saja. Biasanya orang akan menggunakan jasa pawang hujan, tetapi upaya mereka juga tak selalu berhasil. Kalau hanya rintik-rintik saja sih, mungkin bisa membuat suasana makin romantis. Tetapi, kalau hujan deras, tamu akan kebingungan mencari tempat berteduh. Oleh karena itu, jika Anda menginginkan outdoor venue, pastikan Anda mempunyai rencana cadangan bila hujan turun. Entah itu dengan memasang tenda-tenda, atau menyewa satu ruangan lagi untuk berteduh.

Panas. Cuaca cerah memang menguntungkan. Apabila resepsi pernikahan berlangsung pada siang hari, udara yang panas juga bisa membuat gerah. Dan, konsep pernikahan yang Anda rencanakan agar tamu bisa berjalan-jalan dan membaur dengan kerumunan lain ternyata membuat kebanyakan dari mereka ingin mencari tempat yang terlindung dari matahari. Untuk mengantisipasi hal ini, selain membangun tenda dan memasang portable air conditioner, Anda juga bisa menentukan dress code pada undangan. Misalnya: sun dress.

Atau dingin sekali. Kebalikan dari panas, resepsi outdoor yang dilakukan pada malam hari juga rentan mendatangkan angin yang dingin. Untuk kaum lelaki, hal ini mungkin tidak menjadi masalah karena umumnya mereka mengenakan jas, atau minimal kemeja berlengan panjang. Sebaliknya, kaum perempuan akan sedikit repot karena sering kali mereka mengenakan gaun yang sedikit terbuka. Meskipun efeknya tak separah ketika turun hujan, sebagian tamu mungkin juga memilih masuk ke dalam ruangan.

Rumput, pasir, dan batu kerikil. Mengenakan high heels untuk berjalan di atas pasir dan rumput tidak selalu menyenangkan untuk tamu, khususnya yang perempuan. Pasir yang lunak bisa merepotkan tamu yang sudah lanjut usia, atau anak-anak kecil. Di lain pihak, tempat berumput juga akan sangat kotor ketika hujan baru turun. Belum lagi para tamu yang cenderung akan menjatuhkan tisu, makanan, atau puntung rokok di sana. Celana panjang atau gaun yang ujungnya menyentuh lantai pun akan kotor jika lantai di venue terkena tumpahan minuman atau genangan air hujan. Untuk mengakalinya, Anda juga bisa memberikan dress code di undangan bahwa sepatu flat sangat disarankan. Kemudian, sediakan tempat sampah yang cukup di sekitar tempat makan. Tempat yang jorok juga tak nyaman, kan?

Alam akan memberikan yang terbaik, dan terburuk. Resepsi pernikahan yang dilakukan pada sore menjelang petang hari tentu akan menawarkan pemandangan sunset yang romantis. Namun, setelah itu, bersiaplah dengan terjangan nyamuk. Saat mengecek dekorasi venue malam sebelumnya, pastikan Anda sudah mengetahui gangguan apa saja yang bisa muncul pada malam hari. Atau mungkin ada burung-burung yang beterbangan? Hati-hati dengan kotoran mereka.

Bagaimana dengan Anda? Adakah hal-hal tak terduga yang Anda temukan saat menggelar outdoor wedding?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com