Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua yang Merokok Picu Hipertensi pada Bayi

Kompas.com - 26/02/2011, 10:29 WIB

KOMPAS.com — Orangtua yang merokok bisa membuat bayinya terkena tekanan darah tinggi begitu si anak mencapai usia masuk sekolah, begitu laporan dari American Heart Association's Journal Circultation.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Jerman ini mengamati rekaman kesehatan keluarga dari 4.000 anak TK di Jerman dengan rata-rata usia 5,7 tahun. Dibandingkan dengan rumah yang bebas dari asap rokok, anak-anak yang memiliki setidaknya 1 orangtua yang merokok ternyata memiliki kecenderungan 21 persen tekanan darah lebih tinggi meski sudah dihitung dengan rata-rata berat badan lahir, indeks massa tubuh, dan anggota keluarga yang juga punya hipertensi.

Menurut pimpinan penelitian, dr Giacomo D Simonetti, perokok pasif meningkatkan risiko peningkatan darah tinggi hingga garis akhir dari batas normal, dan sebagian dari anak-anak ini sudah memiliki tekanan darah yang tinggi.

Dalam studi, ibu yang merokok memiliki dampak yang jauh lebih besar pada bayi ketimbang kebiasaan merokok sang ayah, spekulasinya, karena sang ibu lebih sering bersama si anak. Mengalami tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan masalah kesehatan kardiovaskular di masa dewasa anak.

Studi lain menunjukkan bahwa anak yang menjadi perokok pasif juga akan mengalami masalah asma hingga infeksi telinga. Solusi terjelasnya hanya memastikan setiap orang yang dekat dengan bayi harus berhenti merokok. Asap yang menempel pada tubuh perokok dan keringat yang keluar dari orang merokok juga bisa berisiko pada bayi.

Simonetti mengungkap, tekanan darah anak-anak akan terus memengaruhi kesehatan anak hingga ia dewasa. Menghindari segala faktor risiko pada anak secepatnya akan membantu mengurangi risiko anak mengalami masalah penyakit jantung di masa depan dan membantu menjaga kesehatan si anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com