Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Pasar Saham Akan Membaik

Kompas.com - 28/07/2011, 19:29 WIB

KOMPAS.com - BNP Paribas Investment Partners salah satu manajer investasi di Indonesia optimistis kinerja pasar saham Indonesia masih akan terus membaik pada semester II. Manajemen BNP Paribas Investment mengemukakan hal ini di Jakarta, Kamis (28/7/2011).

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah memberikan kinerja yang impresif di Semester I 2011, dengan puncaknya mencapai level 3.888,6, atau naik 10,14 persen dalam dollar Amerika Serikat, dan mengalahkan MSCI Asia Pasiifik ex-Japan (naik 0,5 persen).

Hal ini dipicu oleh kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat sebesar 4,6 persen dengan nilai tukar mencapai Rp 8.579,-. Pasar modal Indonesia diuntungkan dari rendahnya ekspektasi inflasi dan pendapatan korporasi yang cukup baik.

Lebih awal dari negara lainnya di kawasan regional, inflasi Indonesia mencapai puncaknya di bulan Januari 2011 hingga 7,02 persen, kemudian menurun di bulan Juni ke 5,54 persen dibandingkan dengan tahun lalu, didukung oleh hasil panen yang lebih baik dari perkiraan serta apresiasi rupiah yang sejauh ini memungkinkan Bank Indonesia membatasi kenaikan suku bunga hanya 0,25 persen.

Tren rendahnya inflasi di pasar Asia dan siklus moneter yang lebih baik menyebabkan terus berlanjutnya arus modal asing ke Indonesia.

 

Dengan kondisi politik domestik yang stabil untuk pemilu 2014, risiko pasar internal dapat sejalan dengan inflasi, yang hingga saat ini masih terkendali. Ditunjang dengan efek high base di tahun lalu, inflasi diperkirakan stabil di Semester II 2011 dan kami

berharap tolok ukur suku bunga tetap berada di 6,75 persen sampai akhir tahun ini. Tidak seperti Negara lainnya di kawasan regional, dengan tidak adanya tekanan peningkatan tingkat suku bunga, saham Indonesia diperkirakan dapat mempertahankan

momentum positifnya hingga Semester II tahun ini. Kami memperkirakan pasar Indonesia akan mampu mengalahkan pasar negara-negara maju, dengan asumsi tekanan inflasi dan peningkatan tingkat suku bunga di Negara-negara Asia mencapai puncaknya di kuartal ke-3 tahun 2011 sehingga memberikan sentimen global yang positif terhadap kawasan Asia.

 

Bursa Efek Indonesia saat ini mempunyai price earning (PE) 15,3 kali , dengan estimasi pertumbuhan pendapatan 30 persen dalam Dollar AS. Kuatnya kinerja saham Indonesia sebagian besar dipicu oleh pertumbuhan profit korporasi yang kuat.

Kami tetap optimis bahwa pertumbuhan profit akan tetap tinggi sehingga akan dapat menunjang kenaikan level indeks. Untuk kedepannya, Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan, didukung oleh pertumbuhan ekonomi organik dan pertumbuhan tingkat produksi dengan tingkat utang yang relatif rendah; kondisi yang ideal untuk investasi.

 

Tinjauan positif kami di Semester II 2011 ditunjang oleh katalis seperti : konsumsi yang kuat, ekspansi pinjaman bank, apresiasi nilai tukar dan tingginya harga komoditas. Faktor-faktor tersebut menunjang valuasi pasar untuk tetap menarik.

Tahun depan pemerintah akan menetapkan tingkat pembayaran dividen yang lebih rendah, yaitu sebesar 15 persen untuk BUMN (gabungan BUMN merupakan 25 persen dari bobot pasar) agar dapat memfokuskan diri pada ekspansi perusahaan. Hal ini akan memperkuat proyeksi pertumbuhan pendapatan 22 persen dalam dollar AS, dengan PE 12,9 kali di tahun 2012. (*/JOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com