Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Potongan Rambut Gagal, Perhatikan 9 Hal Ini Saat ke Salon

Kompas.com - 26/05/2024, 16:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

 

KOMPAS.com - Semua orang ingin mendapatkan hasil yang memuaskan ketika memotong rambut di salon.

Namun, beberapa orang masih mengalami ketidakpuasan, misalnya model rambutnya tidak cocok sehingga memengaruhi rasa percaya diri.

Kamu bisa menghindari potongan rambut gagal dengan mengenali beberapa tandanya sejak awal.

Baca juga: 5 Rekomendasi Minyak Rambut untuk Keriting, Harga Mulai Rp 45.000

Hal yang perlu diperhatikan saat potong rambut di salon

1. Salonnya kotor

Kondisi salon yang kotor tentu membuat kita kurang nyaman, bukan?

Menurut hair stylist atau penata rambut selebritas, Shantise Michelle, kondisi salon yang tidak bersih bisa menjadi indikasi bahwa mereka tidak memprioritaskan kebersihan, yang dapat berisiko terhadap kesehatan, seperti dilansir dari Reader's Digest.

Lalu, apa yang dikategorikan kotor untuk sebuah salon?

Menurut Michelle, ini bisa berarti ada beberapa klip rambut di lantai atau perlengkapan potong rambut yang terlihat kotor dan berdebu, atau ada tumpukan rambut-rambut rontok.

2. Stylist tidak menunjukkan foto riwayat potong

Pelanggan akan cenderung merasa lebih aman dan percaya ketika sudah melihat hasil riwayat potong stylist dari salon tersebut, misalnya di area salon atau melalui media sosialnya.

Jika mereka tidak menunjukkannya, kita punya hak untuk meminta ditunjukkan.

Baca juga: 4 Tips Memilih Minyak Rambut yang Tepat 

"Tidak bisa menunjukkan hasil potong pada pelanggan-pelanggan sebelumnya adalah bagian dari red flag," ucap Michelle.

3. Stylist tidak bertanya sejarah model rambut kita

Sebelum memotong rambut, seorang stylist biasanya juga menanyakan informasi-informasi pelanggannya terkait riwayat model rambut, terutama pada pelanggan baru.

Seorangstylist harus memaham rutinitas potong rambut atau perawatan rambut kita.

Hal ni penting karena dapat membantu mereka menentukan kebutuhan potong rambut pelangannya.

Misalnya, jika ada model rambut yang memerlukan waktu blow-dry yang lebih lama, maka idealnya dia tidak memilihkan model tersebut jika kamu tak punya waktu untuk melakukan blow-dry sehari-hari.

Baca juga: Kenapa Hair Stylist di Salon Membelah Rambut Sebelum Mencatok?

Lalu, jika kamu mau mewarnai rambut, seorang stylist harus menanyakan kapan terakhir kali kamu mewarnai rambut dan perawatan rambut yang belum lama ini kamu dapatkan.

4. Stylist menolak berpendapat

Stylist adalah seorang profesional. Maka, wajar jika pelanggan menanyakan pendapat, misalnya tentang model rambut atau perawatan harian.

Jika mereka enggan berpendapat banyak atau malah menolak sama sekali, maka itu bukan pertanda yang baik.

Meskipun bukan berarti dia stylist yang buruk, tapi itu mengindikasikan mereka kurang pandai berinteraksi dengan pelanggan.

Padahal, seorang stylist sebaiknya memiliki pandangan umum tentang berbagai model rambut dan bagaimana mencocokannya dengan kebutuhan pelanggan.

Jika mereka tampak kurang paham tentang itu dan tidak memberi bantuan, maka tak salah jika pelanggan memandang mereka kurang cakap.

Baca juga: 7 Penyebab Rambut Kering, Jangan Disepelekan

Selain itu, mereka juga seharusnya mendengarkan kebutuhan dan preferensi pelanggan, kemudian memberikan rekomendasi atas kebutuhan tersebut.

Namun, rekomendasi tersebut bukan paksaan. Termasuk dalam menawarkan produk perawatan rambut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com