Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gizi Bagikan 3 Makanan yang Perlu Dibatasi Saat Idul Adha

Kompas.com - 17/06/2024, 12:32 WIB
Devi Pattricia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Idul Adha juga identik dengan sajian makanan yang nikmat dan lezat. Mulai dari olahan daging bersantan hingga yang dibakar turut meramaikan meja makan.

Meskipun terlihat lezat, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu kamu batasi konsumsinya ketika Idul Adha ini, loh. 

Sebab, jika dikonsumsi berlebih, makanan dan minuman tersebut bisa memicu kenaikan berat badan drastis dan juga beberapa risiko kesehatan lainnya di kemudian hari. 

Penasaran? Yuk simak penjelasan dari Dokter Spesialis Gizi dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK.

Baca juga: Dokter Gizi Bagikan 5 Tips Menjaga Berat Badan usai Idul Adha

Makanan yang digoreng dan bersantan

Makanan bersantan atau goreng-gorengan memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Terlebih jika disajikan dengan cita rasa yang pedas, hal ini bisa membuat ketagihan untuk terus menambah porsinya. 

Namun sayangnya, makanan tersebut memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi sehingga bisa berpengaruh pada berat badan dan juga kesehatan tubuh. 

Menurut dr. Christopher, kedua jenis makanan tersebut sebaiknya dikonsumsi dalam porsi yang tidak terlalu besar. 

“Sebisa mungkin batasi menu-menu yang digoreng dan disantan untuk mengurangi index lemaknya,” kata dr. Christopher ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (16/6/2024).

Baca juga: Banyak Makan Daging di Idul Adha? Cek 5 Tanda Kolesterol Tinggi Ini

Minuman manis

Rasanya tak lengkap apabila tidak ada kehadiran minum-minuman manis ketika kumpul keluarga.

Apalagi jika disajikan dalam bentuk dingin di waktu siang hari yang panas, pasti banyak orang yang memburunya terus-menerus. 

Dr. Christopher menjelaskan bahwa kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis ternyata berpengaruh besar terhadap nafsu makan seseorang. 

“Ketiga batasi juga minuman-minuman manis yang akan dapat meningkatkan nafsu makan jadi semakin besar dan juga indeks kalorinya semakin besar,” jelas. 

Kue kering yang manis 

Tampilan yang cantik dari kue-kue kering kerap kali membuat banyak orang mudah tergiur untuk menyantapnya. 

Apalagi dengan ukurannya yang kecil dan sekali lahap, rasanya tak cukup jika hanya memakan satu buah saja ya.

Mengonsumsi kue-kue kering sebetulnya tidak dilarang apabila kamu memakannya dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Oleh karenanya, dr. Christopher menyarankan agar membatasi diri untuk mengonsumsi kue-kue kering, khususnya yang manis. 

Sebab, kue kering menggunakan gula dan tepung yang banyak sehingga jika dikonsumsi berlebih bisa menambah kalori dan juga meningkatkan kadar gula dalam darah.

“Hindari juga camilan-camilan yang manis seperti kue cokelat. Ada baiknya kita waspada terhadap apa yang dikonsumsi sehingga jangan berlebihan,” pungkas dr. Christopher. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com