Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Potongan Rambut Gagal, Perhatikan 9 Hal Ini Saat ke Salon

Kompas.com - 26/05/2024, 16:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

 

5. Salon selalu sepi

Jika situasi salon sering sepi atau terlalu sering menawarkan diskon, padahal bukan salon baru, maka kamu patut curiga.

Lain halnya jika salon tersebut memang baru, atau baru buka kembali misalnya karena renovasi, setelah tutup selama pandemi, atau karena alasan lain.

Jika kamu curiga dengan pertanda ini, jangan dulu mengatur janji dengan menelepon salon. Cobalah datang pada hari ramai, seperti akhir pekan.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Rambut Rusak Tanpa Harus ke Salon

Jika kamu melihat salon cukup ramai dan hidup, maka tak masalah untuk memutuskan mengatur janji potong rambut di sana.

6. Ulasan tentang salon buruk

Sebelum datang ke sebuah salon untuk pertama kali, tentunya kita akan melakukan riset kecil-kecilan, seperti melalui ulasan Google atau media soaialnya.

Kamu sebaiknya menghindarinjika salon memiliki banyak ulasan jelek.

Pilihlah salon dengan ulasan positif, terutama jika jumlah ulasannya sudah banyak agar lebih yakin sebelum mampir.

7. Model rambut stylish tidak bagus

Seorang stylish adalah iklan bagi dirinya sendiri. Jika stylist punya rambut yang rusak dan model yang kurang meyakinkan, maka itu bisa jadi mengindikasikan mereka kurang merawat rambutnya sendiri dengan baik.

Padahal, sebagai stylist tentu dia memiliki ajses untuk merawat penampilan rambutnya.

Adapun beberapa kondisi rambut yang dimaksud seperti kering, bercabang, dan patah-patah.

Baca juga: Pola Makan Bisa Jadi Penyebab Rambut Kering, Benarkah?

"Hal ini bisa mengindikasikan dia bakal merawat rambutmu seperti itu juga," ujar Michelle.

8. Stylist terlalu ceroboh

Tak sengaja menjatuhkan sisir atau hal lainnya tentu tak masalah. Tapi, jika terlalu banyak terjadi dan bisa jadi berbahaya, misalnya menjatuhkan gunting, maka kita patut curiga mereka kurang terlatih dengan baik.

Selain tanda-tanda kecerobohan, perhatikan pula bagaimana mereka menggunakan alat-alatnya.

Sebab, seorang stylist seharusnya sudah mahir mengerjakan pekerjaan salon, sehingga idealnya tak lagi melakukan terlalu banyak kesalahan.

9. Tidak menanyakan feedback

Setelah selesai, seorang stylist seharusnya menginisiasi konsultasi atau obrolan lanjutan.

Misalnya, ketika memperlihatkanmu hasil potongnya dengan cermin, ia sebaiknya menanyakan pendapatmu.

"Menanyakan feedback pelamggan sama dengan memastikan stylist dan pelanggannya sama-sama senang dengan hasilnya," ujar Michelle.

Sebaliknya, jika dia tidak memberikan ruang memberi feedback, padahal sebenarnya kamu ingin berpendapt sesuatu, maka hal itu perlu dicurigai.

Hal ini termasuk menolak mendiskusikan perawatan lanjutan setelah potong rambut.

Baca juga: Cara Sederhana Mengurai Rambut Kusut

Misalnya, sampo atau kondisioner terbaik untuk model rambut saat itu.

"Bagaimana kita merawat rambut di rumah bisa memberikan dampak yang dramatis terhadap kesehatan rambut," ujar penata rambut senior dan pendiri North of Authentic, Natalie Palomino.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com