Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang: Integrasikan Pidana Korupsi dan Penindakannya

Kompas.com - 25/10/2011, 17:38 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menemui pimpinan KPK di gedung KPK, Jakarta, Selasa (25/10/2011). Bambang mengaku sengaja mendatangi pimpinan untuk berdiskusi, menyampaikan suatu gagasan soal pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Ini gagasan supaya program KPK ke depan lebih efektif dan efisien," kata Bambang seusai pertemuan.

Dia juga menegaskan, pertemuannya dengan pimpinan KPK kali ini tidak berhubungan dengan proses seleksi capim KPK yang tengah dia jalani. Di KPK, Bambang diterima oleh Ketua KPK Busyro Muqoddas, Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah, dan deputi serta direktur KPK.

Adapun gagasan yang disampaikan Bambang ke pimpinan KPK, menurutnya, soal integrasi pencegahan tindak pidana korupsi dengan penindakannya. Bambang menilai, penting bagi KPK mengintegrasikan kedua hal itu demi mencapai efisiensi dan efektifitas.

Selama ini, lanjut Bambang, KPK hanya menggunakan pendekatan "menangkap" koruptor yang belum terintegrasi dengan pembenahan sistem yang memproduksi para koruptor.

"Kalau kita hanya menangkap orang, tapi tidak mengatasi sistem yang memproduksi kejahatan, maka kita akan selalu ketinggalan. Jumlah orang di KPK kan dibawah 1000, ya, kemudian dia harus ciptakan program yang terintegrasi antara kebijakan pencegahan dan penindakan. Nah, itu perlu didorong, ini ke depan perlu disinergikan," ujarnya.

Integrasi penindakan dengan pencegahan tersebut, lanjut Bambang, dapat dilakukan dengan menjadikan kepentingan nasional sebagai fokus pemberantasan korupsi.

"National interest kita apa sih di pemberantasan korupsi? Amerika tuh punya national interest, itu gandum dan susu. Jangan sentuh Amerika dengan isu gandum dan susu. Nah, kalau Indonesia apa, mungkinkah itu agrikultural? Karena 70 persen penduduk kita tinggal di pedesaan dan hidup dalam garis kemiskinan. Kalau diarahkan salah satunya ke situ, maka pemberantasan korupsi akan punya implikasi ke peningkatan kesejahteraan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com