Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajang "Ngumpul" Bikin Tradisi Lebih Trendi

Kompas.com - 28/02/2012, 11:49 WIB

KOMPAS.com - Anak muda butuh ruang sosial yang lebih banyak, sebagai wadah penyaluran ekspresi. Keterbatasan ruang sosial membuat banyak anak muda yang akhirnya memilih dunia maya sebagai tempat berbagi. Padahal, ruang publik yang  menjadi tempat individu bersosialisasi dan mengembangkan diri ini punya banyak kegunaan. Salah satunya, sebagai wadah berkreasi, menggabungkan budaya lokal dengan berbagai seni tradisi dengan budaya asing yang digandrungi anak muda.

Dalam bincang-bincang di Jakarta beberapa waktu lalu, Irwan Hidayana, Antropolog dari Universitas Indonesia menyoroti minimnya ruang sosial untuk anak muda. Ia menyarankan ruang sosial yang baru perlu diciptakan, melalui berbagai kegiatan positif utamanya untuk anak muda. Irwan menyontohkan kegiatan seni pertunjukkan, musik atau tari, sebagai budaya yang telah terpelihara sejak lama dapat menjadi ruang sosial untuk anak muda.

Indonesia kaya dengan seni musik dan tari bernilai tradisi. Jika tak terpelihara, tardisi lokal semakin tenggelam di tengah arus besar budaya asing yang digemari anak muda melalui musik atau lagu-lagu dari luar negeri yang mendominasi.

Produk camilan keripik tempe yang mengangkat kuliner lokal, Qtela Tempe menginisiasi program yang menginspirasi anak muda untuk kembali mencintai budaya, namun tak meninggalkan tren dan gaya hidup kekinian. Sebuah upaya untuk mengubah persepsi kalangan muda untuk melihat tradisi sebagai sesuatu yang unik dan juga menarik.

Sesuatu yang tradisional tidak harus ketinggalan zaman, namun justru dapat mengkolaborasikan budaya lokal dan asing menjadi pertunjukkan seni kontemporer yang digemari kalangan muda. Inilah pesan utama dari program pelestarian kesenian tradisional Indonesia yang digagas Qtela Tempe pada 2012 ini, "Serunya Qtela-gi Ngumpul".

Wujudnya, merek camilan ini mendukung dan mengenalkan komunitas di Depok, Jawa Barat, Rumah Budaya Depok, yang berhasil memberikan sentuhan modern terhadap seni tradisi Indonesia. Rumah Budaya Depok didirikan penggiat seni di Depok yang menghadirkan suguhan unik, salah satunya memainkan lagu hits masa kini menggunakan alat musik tradisional. Komunitas ini membuka dirinya bagi umum yang ingin mengikuti program bernilai budaya. Seperti latihan musik, menari, pementasan seni, puisi, hingga bedah buku.

"Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi anak muda untuk mencintai dan melestarikan nilai-nilai tradisi Indonesia melalui musik budaya dan kuliner serta mendorong kalangan muda menciptakan ide positif lainnya," jelas Sandi Wijono, Brand Manager Qtela melalui siaran pers.

Kesempatan untuk mendapatkan dukungan juga terbuka untuk Anda dan komunitas yang peduli terhadap pelestarian budaya lokal dengan memberikan sentuhan modern, dalam rangka menarik perhatian kaum muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com