Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pelukan untuk Meredakan Stres

Kompas.com - 03/03/2012, 16:25 WIB

KOMPAS.com - Sedang merasa stres? Coba peluk saja pasangan Anda. Dengan memeluk seseorang, Anda bisa menurunkan kadar depresi Anda. Menurut penelitian, sampai saat ini sekitar 11 persen orang Amerika menggunakan pelukan sebagai obat antidepresi yang ampuh.

Diyakini, pelukan bisa menghasilkan oksitosin dalam otak secara alami, yang terbukti efektif dalam mengobati stres. Para ilmuwan di San Diego School of Medicine menemukan banyak alasan mengapa oksitosin bisa berperan untuk menghilangkan depresi. "Adanya gangguan dari keterikatan awal, misalnya tidak adanya bonding antara anak dan ibu, bisa menyebabkan depresi di kemudian hari. Dan pelukan bisa jadi obat yang ampuh," ujar Kai MacDonald, MD, pemimpin penelitian ini.

Hormon oksitosin dihasilkan oleh hipotalamus, selama terjadinya kontak keintiman fisik. Namun dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana oksitosin bisa mempengaruhi perilaku seseorang, dan bukan sekadar menimbulkan perasaan tertentu pada orang lain. Menurut dr MacDonald, beberapa studi yang dilakukan menunjukkan bahwa ketika diberi rangsangan oksitosin, responden menyatakan tidak memiliki perubahan perasaan, tapi lebih dalam perubahan perilaku.

"Ketika seseorang depresi, yang paling berubah adalah adanya sosialisasi sosial dan juga kepentingan sosial," tambahnya. Ini berarti, orang yang depresi hanya bisa berinteraksi dan memiliki ikatan dengan orang yang mereka cintai dibandingkan dengan orang lain. Ini mirip dengan kondisi para pecandu narkoba yang butuh pendekatan dari orang-orang terdekatnya.

Pelukan dari pasangan bisa membuat kita merasa dicintai, diperhatikan, dan juga meringankan beban yang kita hadapi. Oksitosin ini mendukung terjadinya prososial yang baik, dan bisa membantu meningkatkan rasa empati, dan menimbulkan perasaan diterima oleh orang lain ketika mereka sedang terpuruk. "Oksitosin dapat membuat perubahan perilaku dan membangkitkan semangat pada orang depresi," tukasnya.

Pelukan bukan satu-satunya cara mudah untuk menghilangkan depresi tanpa obat-obatan kimia:

1. Berikan pelukan pada seseorang

Peluk seseorang yang disayangi sambil mengambil nafas dalam-dalam. Hal ini akan merangsang pembentukan oksitosin pada otak, dan membantu meredakan depresi. Ambil waktu beberapa menit setiap hari, dan nikmati pelukan tersebut. Selain meningkatkan kadar oksitosin dalam otak, inilah cara yang cukup menyenangkan untuk rileks dan saling memberi perhatian.

2. Bermain dengan hewan peliharaan
Jika masih sendiri, tak perlu khawatir kekurangan oksitosin dalam diri. Coba saja peluk hewan peliharaan, karena ternyata Si Doggy atau Si Pus-pus juga bisa meningkatkan oksitosin dalam otak kita.

3. Bercinta
Saat berhubungan seks, terutama setelah orgasme, otak dibanjiri dengan oksitosin. Setelah bercinta, perempuan biasanya senang dipeluk, dan oksitosin pun semakin banyak di otak sehingga menimbulkan perasaan dicintai yang makin besar.

4. Menatap orang yang dicintai

Ada beberapa penelitian, bahwa hanya dengan menatap seseorang yang Anda cintai membuat Anda berpikir tentang betapa bahagianya Anda dan si dia. Hal ini juga akan melepaskan oksitosin di otak.

5. Mengucapkan terima kasih
Ingat tentang perubahan perilaku prososial ketika sedang stres? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perasaan ketika mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus untuk orang lain juga bisa melepaskan hormon cinta ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com