Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Berkumpul Bareng Teman

Kompas.com, 10 Mei 2012, 18:27 WIB

KOMPAS.com - Hasil riset yang dilakukan oleh Search Institute, Amerika Serikat, ditemukan bahwa salah satu modal penting untuk membentuk kepribadian serta kesehatan seseorang, terutama pada usia muda adalah dukungan keluarga, hubungan dekat dengan setidaknya tiga orang dewasa selain orangtua, serta lingkungan tetangga dan tempat kerja yang kondusif.

Ini lima alasan mengapa Anda tetap perlu berkumpul dengan teman dan sahabat dengan bertatap muka bukan melalui dunia maya semata:

1. Tidak berteman sama dengan merokok satu bungkus.

Para pakar kesehatan sepakat, hidup dikelilingi sedikit teman atau memiliki ikatan sosial yang buruk sama berbahayanya dengan menjadi pecandu alkohol atau merokok setidaknya satu bungkus sehari. Selain itu, kehidupan sosial yang buruk juga dianggap lebih berbahaya dibandingkan malas berolahraga. Bahkan risikonya bisa menjadi dua kali lipat jika tubuh kita tergolong obesitas. Jadi, jangan malas datang bila teman mengajak berkumpul.

2. Terhindar stroke.

Percaya atau tidak, keuntungan lain jika kita aktif menjadi bagian dari kelompok sosial dapat melindungi kita dari berbagai penyakit, mulai pilek sampai stroke juga dementia. Hal ini ditemukan dalam riset yang dilakukan oleh pakar dari University of Exeter dan University of Quensland, Australia. Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menekankan pentingnya rasa memiliki dalam diri orang-orang yang sering berinteraksi sosial untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.

3. Usia lebih panjang.

Ikatan sosial yang kuat bisa meningkatkan harapan hidup. Berdasarkan penelitian Brigham Young University, orang-orang yang memiliki koneksi sosial sangat luas cenderung bertahan hidup 50 persen lebih lama di saat kondisi kesehatannya berada dalam titik yang sangat buruk (nyaris sekarat) dibandingkan dengan mereka yang tidak punya teman.

4. Memperbaiki daya ingat.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa berbicara dengan orang lain selama 10 menit sehari bisa memperbaiki daya ingat. Bersosialisasi dianggap sebagai jenis aktivitas otak, yang dengan efektif bisa meningkatkan ingatan dan kemampuan intelektual. Semakin sering kita berinteraksi dengan orang lain, maka akan semakin baik kerja otak kita.

5. Hidup lebih bahagia.
Jika kita memiliki kehidupan sosial yang sehat, berarti kita memiliki teman dekat dan sahabat yang bisa diajak berbagi, tertawa, berdiskusi tentang berbagai hal, memberi masukan dan semangat. Ini tentu berbeda dengan percakapan basa basi yang kita lakukan dengan seseorang yang tak punya kedekatan emosional. Teman-teman terdekat akan selalu berada disamping kita kapan pun, bahkan di masa tersulit dalam hidup. Orang-orang yang memiliki dukungan sosial yang kuat cenderung lebih baik menghadapi masalah. Berbeda jika kita tidak memiliki orang dekat.

(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau