Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Cagub Independen Tentang "Kompas.com"

Kompas.com - 29/05/2012, 20:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa, empat tahun sudah Kompas.com menyemarakkan dunia pemberitaan di Indonesia dengan menghadirkan berbagai berita aktual. Bermula dari situs berita online Harian Kompas yang diluncurkan pertama kali pada 22 Agustus 1997, Kompas Online lahir kembali menjadi Kompas.com pada 29 Mei 2008.

Harapan untuk tetap eksis dan menjadi portal berita yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi yang akurat pun muncul, salah satunya dari cagub-cawagub DKI Jakarta, Faisal Basri dan Hendardji Soepandji.

"Selamat Ulang Tahun Kompas.com. Meskipun usianya masih tergolong 'Balita' tapi sudah mampu menunjukan jati dirinya sebagai berita online yang cepat dan akurat," ujar Hendardji lewat pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (29/5/2012).

Menurut mantan Danpuspom ini, Kompas.com telah menjadi salah satu acuan berita online independen di Indonesia. Ia berharap ke depannya, Kompas.com bisa hadir tidak hanya dalam bahasa Indonesia saja.

"Semoga makin eksis, dan ke depanya bisa disajikan dalam beberapa bahasa seperti Inggris, Arab dan Mandarin," lanjutnya.

Sementara menurut Faisal Basri, meskipun baru menempuh tahun keempat, Kompas.com telah membuktikan dirinya sebagai media alternatif yang mencerahkan masyarakat lewat pemberitaan. "Pencapaian demikian hanya bisa dicapai karena posisi dan sikapnya yang independen," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, Kompas.com menjadi salah satu portal berita yang memberikan ruang bagi warga untuk menyuarakan pendapat. Hal tersebut dianggap berdampak positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Ia pun berharap Kompas.com akan tetap mempertahankan karakternya tersebut.

"Berpihaklah pada korban, kaum papa, yang terpinggirkan dan tertindas. Cairkanlah kebekuan dalam berpikir dan doronglah keberanian untuk mengungkapkan kebenaran," lanjutnya.

Keras kepala yang mencerdaskan

Mengenai keberadaan portal berita online di Indonesia yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir, Hendardji dan Faisal pun menceritakan berbagai pengalaman menarik. Hendardji mengaku masih belum terbiasa dengan berita di internet.

"Ketika ada wartawan online menyebut medianya, saya nyari beritanya besok di koran cetak, padahal sudah muncul di online," ujar Hendardji.

Sementara Faisal mengaku kagum dengan karakter keras kepala wartawan online dalam setiap wawancara. "Sudah berulang kali ditegaskan atas suatu masalah, tapi tetap saja yg diangkat dan ditekankan adalah frame wartawannya," ujarnya.

Meski demikian mereka berdua mengaku tetap salut atas kreativitas wartawan online. Ia kerap tak menyangka atas angel berita para wartawan online yang dikemas menarik. Pengungkapan fakta yang dikemas jadi terasa kontroversial, namun tetap menyenangkan. "Bikin gemas, keras kepala yang mencerdaskan," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com