Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2012, 16:28 WIB

KOMPAS.com - Sepekan lagi, masyarakat Indonesia merayakan Hari Batik Nasional. Pasaraya yang memasuki usia 39 tak ketinggalan memeriahkan ajang apresiasi terhadap batik, warisan budaya nusantara ini, dengan memamerkan koleksi batik sejumlah figur publik dan batik buatan perajin dari Pekalongan.

Melalui kegiatan tahunan, Pasaraya Tribute to Batik Indonesia, mal yang konsisten menghadirkan produk lokal termasuk batik sejak puluhan tahun silam ini, kembali menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai batik. Kali ini, Pasaraya Blok M Jakarta menggelar Festival Batik Pekalongan, berlangsung 21 September hingga akhir Oktober 2012. Ragam motif dan model batik Pekalongan yang kaya warna, menambah koleksi di area khusus produk batik lantai dua Pasaraya. Batik Pekalongan, baik berupa kain juga aneka busana, mulai kemeja pria hingga dress dan blus perempuan beragam model, tersedia dengan harga bervariasi.

Sebagai bentuk perayaaan Hari Batik, sekaligus upaya Pasaraya untuk mengajak masyarakat mengoleksi batik, program menarik pun digelar. Contohnya diskon belanja produk batik 20-70 persen, dan pameran koleksi batik figur publik dan selebriti Indonesia, di lokasi yang sama, lantai dua Pasaraya Blok M.

Pasaraya memamerkan 35 batik, baik kain panjang maupun busana siap pakai hingga aksesori seperti tas batik. Sekitar 16 tokoh ikut serta memamerkan koleksi batiknya dalam kegiatan ini. Pengunjung mal bisa mencari inspirasi busana batik dari koleksi selebriti dan figur publik. Seperti koleksi batik Hermawan Kertajaya, Deasy Novianti, Astri Nurdin, Piyu Padi, Rolland Adam, Happy Salma, Rossa, Nina Akbar Tanjung, dan sejumlah tokoh lainnya.

Jika koleksi batik para tokoh ini memanjakan mata, hanya dengan memandangnya, Anda juga bisa mengoleksi ragam model batik siap pakai untuk kepuasan pribadi. Festival Batik Pekalongan di Pasaraya berupaya memenuhi ragam selera melalui aneka busana batik.

"Kegiatan ini ingin mengajak masyarakat, terutama masyarakat awam untuk mencintai dan mengoleksi batik, sebagai cara melestarikan budaya. Selain juga mendukung ekonomi lokal, karena semakin kita mengapresiasi batik, kita mendorong ekonomi kelas menengah terutama di daerah," jelas Medina Latief Harjani, President Director Pasaraya, saat jumpa pers di Batik Cafe, Pasaraya Blok M Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Batik bagi Pasaraya bukan hal baru. Pengalaman Pasaraya selama 39 tahun dalam melestarikan budaya nusantara, memposisikan mal ini sebagai pelopor penyedia produk nusantara di pusat perbelanjaan Jakarta. Konsistensi mal ini dalam melestarikan produk nusantara, terutama batik, diwujudkan dengan menyediakan area khusus batik.

"Ruang yang kami sediakan untuk batik di mal ini mungkin hanya 10 persen. Lantai dua mal ini sebagian besar didedikasikan untuk produk batik. Bisa dibilang terbesar untuk mal di Jakarta, bahkan Indonesia dan dunia," jelas Medina.

Kegiatan Pasaraya Tribute to Batik Indonesia yang memasuki tahun kedua, menjadi cara mal ini untuk mempromosikan kembali budaya nusantara. Meskipun begitu, sebenarnya promosi batik di mal sudah lebih dahulu dilakukan Pasaraya, karena kebanyakan mal premium lain di Jakarta baru mulai menyediakan batik beberapa tahun belakangan.

"Menurut saya sekitar lima tahun belakangan batik mulai digemari, dan banyak tersedia di mal premium maupun di bandara," ungkapnya. Melalui pameran koleksi batik kalangan selebriti dan figur publik, Medina berharap masyarakat mendapatkan inspirasi dalam mengapresiasi batik nusantara.

"Siapa pun bisa mengoleksi batik, tak harus yang mahal," tutupnya.

Pada festival batik ala Pasaraya ini, pengunjung mal bisa mendapatkan ragam model, warna, motif batik denga harga terjangkau. Batik Pekalongan model terusan dengan desain modern misalnya, bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 105.000 setelah diskon 70 persen. Koleksi lainnya pun tersedia dengan harga beragam, rata-rata Rp 300.000 - 400.000 dengan potongan harga, sebagian besar 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com