Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2012, 08:13 WIB

Tanya:
Saya Nesya (24), saat ini ingin sekali kembali bekerja, Namun ketika saya memandang si kecil yang saat ini berumur tujuh bulan, saya terpikirkan akan perkembangan psikologisnya jika saya tidak lagi 24 jam menemaninya. Tentunya Ibu Mayke punya pengalaman pribadi, bagaimana caranya ibu bekerja bisa terus mendidik dan merawat anaknya. Saya mohon pencerahan. (Nesya-Jakarta)

Jawab:
Nesya bisa saja bekerja kalau ada orang kepercayaan yang mengasuh si kecil di rumah. Sebaliknya, kalau tidak ada orang yang bisa dipercaya dan Nesya tetap ingin bekerja, bisa memilih tempat penitipan anak yang dapat di percaya. Atau apabila faktor ekonomi tidak menjadi kendala, Nesya lebih baik mengasuh si kecil setidaknya sampai berusia lima tahun, sehingga Nesya bisa merawat annak, mengasah kemampuan dan ketrampilannya dengan penuh kasih sayang dan tidak memanjakan anak.

Dalam kurun waktu lima tahun tersebut, Nesya bisa menemaninya bermain, sambil mengarahkan anak untuk belajar mengatur emosinya termasuk membentuk pembiasaan keteraturan makan, tidur, dan sebagainya. Lalu belajar tata krama dan nilai moral mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, mengembangkan kemandirian, rasa percaya diri, bersosialisasi dengan teman sebaya, dan mempersiapkan ketrampilan akademis (Mencoret-coret, belajar konsep warna, bentuk, dan lain-lain), menambah kosakata dan kemampuan berbicara melalui kegiatan bercerita, mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus.

Ketika orangtua memutuskan untuk mengasuh anak, maka interaksi dengan anak merupakan faktor yang sangat penting, sebab melalui interaksi yang positif anak merasa aman, di hargai, sehingga dengan sendirinya dia belajar memperhatikan dan menghargai orang lain.

Saran-saran saya di atas saya ajukan mengingat ada kecederungan bahwa balita yang ditinggal kerja oleh orangtunya (terutama di kota besar). Dan hanya diasuh oleh pengasuh, menjadi kurang mandiri dan kurang mengenal aturan sulit di arahkan (setengah lari) suka berkata kasar atau berteriak-teriak.

Nesya bisa memutuskan sendiri, mana yang akan dipilih, antara kerja atau tidak, tentunya dengan mempertimbangkan berbagai hal yang menunjang pilihan Nesya. Selamat menentukan pilihan.

(Tabloid Nakita/Dra Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist dan Psikolog)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com