Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2013, 10:24 WIB

KOMPAS.com - Semasa hidupnya, maestro batik Iwan Tirta pernah berpesan bahwa batik sebaiknya tak cuma dipandangi keindahannya, tapi juga harus dipakai. Baginya, batik itu harus dikenakan; kalau tidak dipakai akan hilang artinya.

Maka sekalipun sudah wafat tiga tahun lalu, karya-karya batik Iwan Tirta tidak lantas hilang begitu saja. Bahkan, 10.000 motif batik yang diwariskannya ini masih bisa dinikmati dan dimiliki melalui desain-desain terbaru Iwan Tirta Private Collection yang menjadikan batik sebagai sebuah karya seni dan fashion bercita rasa tinggi.

Untuk memperkenalkan keindahan batik kepada masyarakat luas, Iwan Tirta Private Collection membuka galeri terbarunya di Senayan City, Jakarta Selatan. Galeri keenam ini merupakan galeri terbesar dari seluruh galeri sebelumnya. Galeri ini didesain dengan sentuhan modern minimalis menyerupai living room yang hangat dan santai, lengkap dengan sofa, chandelier, dining table, sampai hiasan dinding dari batik.

"Beberapa furnitur ini dikerjakan dengan apik oleh perajin yang menderita tuna rungu di kawasan Jawa Barat," ungkap desainer Era Soekamto, Direktur Kreatif Iwan Tirta Private Collection kepada Kompas Female, di Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2013) lalu.

Selain di Senayan City, galeri Iwan Tirta juga akan dibuka di Kemang, Plaza Senayan, dan Hotel Shangri-La, Jakarta. Galeri Iwan Tirta di Kemang rencananya akan dibuka pada hari ini, Jumat (8/2/2013).

Koleksi batik terbaru
Awal bulan ini, Iwan Tirta Private Collection menghadirkan koleksi batik terbaru yang bertema "Royal Wisdom 2013". "Tema ini terinspirasi dari kerajaan-kerajaan Jawa yang agung dan elegan," tambah Era.

Ada 14 desain batik dengan 14 motif batik klasik keraton Jawa seperti kawung, modang, parang barong, terang bulan, truntum, parang kemitir, dan sawunggaling. Semua motif batik ini diakui Era punya makna dan filosofi sendiri bagi para petinggi kerajaan pada zaman dulu kala. Misalnya, motif truntum melambangkan kesetiaan seorang ratu terhadap suami yang berniat menduakannya.

Semua motif batik Iwan Tirta diberi tambahan prada (lapisan berwarna keemasan yang membingkai motif) di bagian pinggir, agar terlihat makin elegan.

Ciri khas desain Era yang simpel dan elegan sangat menonjol dalam koleksi ini. Cutting yang dihadirkannya antara lain jaket, cocktail dress, dan evening gown dengan cutting ladylike. "Saya juga menggunakan teknik draping (membuat pola busana langsung di boneka), dan juga membuat bagian rok pada dress-nya tanpa jahitan karena dibuat dengan bentuk lingkaran," jelasnya.

Era juga mendesain lima busana cheongsam bermotif batik untuk menyambut Imlek. Motif yang digunakan untuk menghiasi cheongsam ini adalah motif bunga peony yang melambangkan kesuburan dan rejeki. Keseluruhan koleksi ini sebagian besar menggunakan material batik yang terbuat dari sutera satin, sutera ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), katun, dan rayon.

Sebagai paduan yang sempurna saat menggunakan batik, Iwan Tirta Private Collection menggandeng desainer aksesori Rinaldy A. Yunardi untuk merancang aksesori yang pas. Dalam kolaborasi ini, Rinaldy menghadirkan clutch berbahan metal berwarna perak dengan tambahan detail-detail bunga kecil. Selain tas, Rinaldy juga membuat kreasi lampu hias yang bertema "Royal Wisdom 2013".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com