1. Diskusikan mengenai kapan akan memiliki momongan, juga mengenai peran Anda dan suami sebgai orangtua serta sikap-sikap pengasuhan yang sesuai dengan nilai atau norma yang disepakati bersama.
2. Rencanakan anggaran biaya perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan anak sesuai kemampuan.
3. Perbanyak informasi mengenai proses kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi dari sumber-sumber terpercaya. Dimulai dengan persiapan fisik yang sehat agar dihasilkan sperma dan telur yang berkualitas. Hal lain yang perlu diketahui adalah fungsi indung telur, proses pembuahan, proses kehamilan minggu per minggu, perubahan dan kejadian yang akan dialami perempuan selama kehamilan, kebutuhan gizi janin, dan lain sebagainya.
4. Setelah kehamilan terjadi, seusaikan aktivitas ibu agar kehamilan tidak terganggu. Jika kehamilan baik-baik saja, ibu dianjurkan tetap hidup aktif seperti biasa dan mengaktualisasikan diri sambil mengatur ritme biologis dan manajemen energi sesuai kondisi kehamilan.
5. Bila kelak ada permasalahan dalam rumah tangga atau keluarga, atau ranah lain yang memengaruhi psikis ibu, carilah jalan terbaik agar tekanan mental yang dialami tidak sampai memengaruhi kondisi janin.
6. Siapkan diri ibu dan ayah untuk rela menerima kondisi apa pun yang terjadi pada janin atau proses kehamilan. Ini penting, karena dalam hidup selalu ada faktor X yang berada di luar jangkauan. Apalagi dalam proses kehamilan dan melahirkan, banyak sekali kemungkinan terjadinya sesuatu di luar yang kita desain.