Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2014, 10:57 WIB
Wardah Fajri

Penulis

"Bagi Anda, pernikahan adalah momen. Bagi anak, pernikahan orangtuanya adalah seluruh hidupnya," kata Nina.

Kedua, pahami bahwa 3-5 tahun pertama pernikahan adalah waktunya membangun pondasi perkawinan. Inilah waktunya Anda dan pasangan belajar menjadi suami dan istri. Pada masa ini sangat mungkin terjadi pertengkaran besar.

"Pernikahan naik turun, seperti rollercoaster, ya memang seperti itulah pernikahan," ujarnya.

Ketiga, perceraian seringkali bukan akhir ketidakbahagiaan tapi awal ketidakbahagiaan baru. Jadi, betapa pun pertengkaran besar dalam pernikahan membuat Anda tidak bahagia, pertimbangkan bahwa perceraian bukan jalan akhir mendapatkan kembali kebahagiaan diri Anda.

Perkawinan baik-baik saja, ia pasti bahagia
"Belum tentu," kata Nina. Jadi, jangan terpedaya mitos yang satu ini. Pasangan menikah yang mengalami ketidakpuasan bisa saja belum mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya. Karenanya, bisa saja mereka terlihat baik-baik dan terkesan bahagia.

"Kalau tidak pernah bertengkar, jangan-jangan pernikahan dalam kondisi stagnan, pernikahan dalam proses menurun. Hal ini tidak bisa dibiarkan, harus diusahakan terus naik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com