Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2015, 13:05 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com –- Banyak wanita menghindari menonton film dengan akhir cerita yang sedih karena tak ingin terbawa perasaan. Sebenarnya, menurut studi, pemikiran itu adalah teori yang salah.

Sebuah penelitian yang digelar di Ohio State University, seorang profesor di bidang komunikasi yang memimpin penelitian, Silvia Knobloch-Westerwich, menyimpulkan bahwa film dengan jalan cerita sedih yang membuat Anda menangis justru bisa memberikan kebahagiaan.

Knobloch-Westerwick meneliti 360 mahasiswa yang diminta menonton film Atonement yang mengisahkan cerita tragis antara pasangan yang tengah dimabuk cinta. Latar belakang masa peperangan, membuat film tersebut semakin mengaduk perasaan dan memecahkan airmata.

Sebelum dan sesudah film, seluruh responden diminta untuk mengisi jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan mereka terkait dengan film.

Para responden mengatakan bahwa film yang sedih dan menceritakan kehilangan besar dalam kehidupan, membuat mereka jadi lebih bahagia karena masih dekat serta memiliki orang-orang yang mereka cinta.

Mengenai hasil studi ini, seperti dikutip completelyyou, Knobloch-Westerwick merangkum bahwa orang-orang menggunakan film tragis dan sedih, sebagai alat refleksi untuk mereka bercermin pada berkah serta hal-hal baik dalam kehidupan mereka.

Kemudian, David Huron, seorang profesor seni dan budaya di School of Music and The Centre for Cognitive Science, mengembangkan hasil studi Knobloch-Westerwick. Namun, Huron membandingkannya dengan efek yang terjadi saat orang mendengarkan musik balada yang menceritakan kesedihan.

Menurut Huron, musik sedih membuat tubuh menciptakan hormon proclatin yang membuat emosi Anda nyaman dan hangat. Efek serupa dengan kontak antara bayi dan ibu saat sedang memberikan ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com