Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2016, 22:42 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Fase remaja adalah waktu yang cukup membingungkan bagi wanita. Banyak perubahan terjadi dalam kehidupan mereka, termasuk seputar perkembangan tubuh dan kesehatan.

Memasuki masa remajanya, seorang anak membutuhkan peran ibu untuk mengajarkan hal-hal terkait kewanitaan yang baru akan mereka alami. Berikut ini merupakan lima informasi penting yang wajib diberikan ibu pada anak gadisnya:

Memilih ukuran bra

Hasil studi Triumph, perusahaan bra asal Swiss, pada 2014 menyatakan bahwa 64 persen wanita memilih ukuran bra yang tidak sesuai untuk payudaranya. Sementara itu, hanya sekitar 29 persen dari mereka menyadari kesalahan ini.

Padahal, memakai ukuran bra yang tidak sesuai dapat membawa berbagai risiko kesehatan bagi seorang wanita. Bra membantu tulang belakang menopang payudara dengan baik. Oleh karena itu, ukuran tidak pas akan cenderung membuat pemakainya bungkuk dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat duduk atau berdiri.

Terlebih lagi, tali bra terlalu sempit mampu menyebabkan tekanan pada saraf otot pembuluh darah di bahu dan di atas tulang rusuk. Jika dipakai terus-menerus, bra akan mengakibatkan sakit kepala dan lengan.

Oleh karena itu, para ibu sebaiknya tidak sungkan mengajari remaja putri cara mengukur besaran lingkar dada dan memilih bra yang tepat. Pengetahuan ini pun akan berguna nantinya saat mereka memilih bra sendiri karena ukuran payudara berubah enam kali selama hidup.

Pendidikan seksual

Perempuan mengalami banyak perubahan pada tubuhnya ketika memasuki masa remaja, termasuk sistem dan kesehatan reproduksi. Tanpa pendidikan memadai, remaja putri rawan terjebak perilaku seks bebas atau jadi korban kekerasan seksual.

Anda sebaiknya memberi pemahaman bahwa, meski masih kecil, organ reproduksi remaja putri telah berfungsi dan aktif secara seksual. Mereka pun selayaknya tahu dampak melakukan hubungan seks di usia dini dan berganti-ganti pasangan seks.

Dorong anak Anda untuk memahami dengan pemaparan sebab-akibat sebuah perkara dan hindari menakut-nakuti. Hal ini bertujuan agar tumbuh kesadaran dan tanggung jawab pada diri remaja dalam mengambil keputusan yang terbaik.

Obsesi kulit putih

Menurut survei Euromonitor International pada 2014, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara pemakai produk pemutih kulit terbanyak. Penelitian ini melibatkan 6.600 peserta, mulai dari remaja hingga orang tua, dari 16 pasar di negara maju dan berkembang.

Nilai tersebut sekaligus menggambarkan adanya obsesi remaja putri untuk memiliki kulit putih. Padahal, warna gelap salah satu warna kulit yang normal bagi masyarakat Indonesia.

Akhirnya, tak sedikit dari mereka rela menggunakan produk-produk pemutih tanpa jaminan keamanan demi mencapai kondisi yang dinilai ideal. Akhir 2012 lalu, krim pemutih bermerek Syahrini sempat populer dalam masyarakat padahal tidak memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Di sinilah peran ibu untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada sang putri. Tanamkan pengertian bahwa menjaga kesehatan tubuh, misalnya dengan mengonsumsi sayur dan buah, lebih efektif untuk membuat kulit cantik dan bersinar daripada produk rias apa pun.

Thinkstock Anda bisa membekali ponsel dengan aplikasi kesehatan yang dapat dibuka setiap saat.

Masalah keputihan

Keputihan merupakan kondisi alami pada wanita. Pada dasarnya, keputihan terbagi menjadi dua, yaitu fisiologis yang terjadi saat masa subur—sebelum atau sesudah menstruasi—dan patologis atau keputihan tidak sehat yang menjadi pertanda infeksi vagina.

Pengertian anak mengenai keputihan penting untuk menjaga kebersihan dan tingkat keasaman vaginanya. Anda dianjurkan menyarankan remaja putri merawat area sensitif mereka, di antaranya dengan mengganti pakaian dalam dan membersihkan vagina secara rutin.

Awas, mengabaikan kesehatan vagina adalah faktor pemicu terjadinya keputihan yang disebabkan jamur, bakteri, hingga parasit. Bahkan bukan tidak mungkin membuka risiko lebih besar untuk terkena kanker servik.

Menstruasi

Ketika putri Anda menginjak usia remaja, libatkan mereka dalam perbincangan santai mengenai menstruasi. Hal ini merupakan antisipasi agar sang anak tidak kaget dan takut saat datang bulan perdana.

Ibu bisa menjelaskan tanda-tanda haid pada anak, seperti perasaan sensitif karena perubahan hormon dan kram perut. Tekankan pada putri Anda bahwa haid merupakan kejadian yang normal dan wajar sehingga mereka tidak perlu malu nantinya.

Ingat, ajarkan anak Anda cara memakai dan membersihkan pembalut. Terakhir, Anda bisa menyarakan pada anak untuk membawa pembalut sebagai persiapan bila menstruasi tiba.

Untuk mengantisipasi masalah kesehatan anak, ada baiknya Anda terus memperbarui pengetahuan dengan membaca berbagai buku atau artikel kesehatan. Apalagi, perubahan gaya hidup saat ini menjadi faktor baru timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Solusi lain, Anda bisa membekali ponsel dengan aplikasi kesehatan yang dapat dibuka setiap saat. Anda dan anak Anda dapat mengunduh berbagai aplikasi kesehatan, seperti HaloDoc, langsung di App Store dan Google Play.

Pada HaloDoc, misalnya, Anda diberikan kesempatan menanyakan langsung masalah kesehatan dengan dokter melalui fitur pengiriman pesan atau chat. Fasilitas chat ini bisa digunakan setelah Anda berkonsultasi dengan dokter melalui fitur voice dan video call selama 12 jam.

Anda dapat pula melampirkan foto atau dokumen kesehatan untuk menjelaskan riwayat penyakit dengan lengkap. (Baca juga: Aplikasi Konsultasi Dokter "HaloDoc" Diluncurkan)

Dengan begitu, informasi dan pencegahan terhadap masalah kesehatan dapat dilakukan sedini mungkin. Bagaimanapun, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com