Generasi Milenial Lebih Gigih Kejar “Side Job”

KOMPAS.com – Pekerjaan sampingan sifatnya pekerjaan yang bisa dilakukan pada waktu senggang dan memberikan penghasilan tambahan.

Umumnya, mereka yang merupakan pekerja kreatif sering mendapatkan proyek sampingan di luar pekerjaan utama mereka.

Ternyata, menurut survei CareerBuilder, semakin banyak kelompok kelahiran tahun 1980 hingga 1994 yang populer disebut generasi milenial mengejar dan menjalankan pekerjaan sampingan atau side job.

Survei melaporkan bahwa 44 persen karyawan berusia 25 hingga 34 tahun memiliki side job. Lalu, sebanyak 39 persen karyawan berusia 18 hingga 24 tahun juga mengejar penghasilan lebih dengan menggarap side job.

Menurut mayoritas responden yang berasal dari generasi milenial, mereka terbiasa melihat orangtua yang bekerja keras. Kondisi itu membangun kesadaran dalam hati mereka untuk juga kerja keras demi finansial yang mapan.

“Banyak generasi milienial yang meluangkan waktu untuk mencari dan mengerjakan pekerjaan sampingan. Mereka pikir, mereka memiliki waktu dan kesempatan. Mereka melihatnya sebagai kesempatan memperoleh penghasilan ekstra,” jelas Megan Short, Communication Coordinator di Career Center.

Semangat dan insiatif mencari pekerjaan sampingan ini disambut positif dengan semakin banyaknya proyek serta bisnis yang memang membutuhkan karyawan lepasan.

Short menjelaskan bahwa fenomena ini berasal dari keinginan kuat para generasi muda untuk menjalani hidup tanpa utang.

“Generasi milenial memiliki keinginan besar untuk menjalani gaya hidup bebas utang. Mereka tak keberatan bekerja lebih banyak,” imbuhnya.

Menurut short ada kekurangan dan kelebihan menjalankan pekerjaan ganda, yakni atasan melihat Anda sebagai sosok yang ambisius, mampu multitasking, dan masih loyal pada perusahaan.

Namun, kekurangannya adalah ketika performa kerja kurang maksimal, maka Anda dinilai tidak bisa fokus dan tidak tahan banting pada tekanan kerja.