KOMPAS.com -- Walaupun sama-sama mutiara, mutiara air laut seringkali lebih mahal daripada mutiara air tawar. Namun, tahukah Anda perbedaan keduanya?
Nuniek Anurningsih, Pengawas Yayasan Mutiara Laut Indonesia, menjelaskan mengenai perbedaan mutiara air laut dengan mutiara air tawar dalam acara Kilau Mutiara dan Pesona Biota Laut Indonesia di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
“Yang utama adalah (mutiara) air tawar ini di produksi dengan menggunakan kerang yang hidup di air tawar, yang air laut dihasilkan kerang oleh yang hidup di air laut,” ujarnya.
Ternyata, kedua kondisi tersebut mempengaruhi banyak hal seperti ketebalan nacre (lapisan terluar mutiara), lama waktu yang diperlukan untuk menumbuhkan mutiara, dan pemelihaaran kerangnya.
Selain itu, jenis air juga menentukan lustre atau sinar pantulan dari mutiara. Kilauan mutiara yang lebih tinggi menandakan mutiara memiliki kualitas yang baik.
Nuniek mengatakan, pada mutiara air laut, nacrenya nampak lebih tebal, bagus, dan memiliki lustre yang kuat.
Sementara itu, mutiara air tawar memiliki nacre yang tipis dan warna yang berbeda pula.
“Warna mutiara air tawar berbeda, dia warnanya agak merah muda, agak peach, dan agak abu-abu,” urainya.
Padahal, mutiara air laut memiliki warna-warna yang berunsur putih dan keemasan sehingga sangat beragam.
Untuk yang keemasan misalnya, ada warna kuning, champagne, emas, dan emas kuning. Lalu, warna putih dari mutiara air laut di antaranya adalah putih, krem, merah muda, kebiruan, kehijauan, dan perak.
Oleh karena itulah, mutiara air laut pun memiliki harga yang lebih tinggi. Sebab, di samping kualitas yang lebih baik, mutiara air laut membutuhkan proses perawatan kerang yang lebih rumit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.