Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2017, 08:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi wanita karier bukan berarti memutus kesempatan pemberian air susu ibu (ASI) untuk bayi. Dengan manajemen ASI yang tepat, bayi tetap bisa mendapatkan ASI eksklusif.

ASI dapat diperah dengan berbagai cara, yaitu dengan tangan, memakai pompa manual, atau pun pompa elektrik. Apa pun metode yang dipilih yang terpenting adalah higienitas ASI harus tetap terjaga.

Untuk mengoptimalkan hasil perahan, sebaiknya proses memerah ASI dimulai sejak ibu bekerja masih cuti karena diperlukan latihan agar lancar. Cara ini juga mutlak dilakukan oleh mereka yang memiliki ASI berlimpah.

Dr.dr.Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A, memberikan tips memerah ASI yang baik. Pertama adalah memerah dari satu payudara ketika bayi menyusui di payudara sebelahnya. Cara ini dilakukan agar ASI yang diperah memiliki jumlah yang banyak.

Kemudian, bila bayi sudah selesai menyusui di payudara pertama, berikan payudara yang sudah diperah. "Karena sekali sedotan (pompa) belum tentu habis benar," ujarnya dalam acara diskusi yang digelar Phillips AVENT di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).

Untuk menjaga kebersihan ASI, selalu siapkan tempat penyimpanan yang steril dan di simpan dalam kulkas. Jangan lupa beri label tanggal agar ASI yang diperah lebih dulu diberikan pertama.

Sementara itu, untuk pemberian ASI lebih disarankan menggunakan botol susu dibandingkan dengan sendok atau pipet. ""Dot itu baik digunakan karena bentuknya memang menyesuaikan dengan anak bayi yang menyusui (di payudara) ibunya," ujar dr.Damayanti.

Jangan lupa untuk membersihkan bagian dot dan botol susu dengan teliti karena kuman sering tertinggal di lekukan dot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com