Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Putri Disney "Mulan" dalam Karya Busana "Siung-Siung"

Kompas.com, 2 April 2018, 14:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com – Sosok Mulan menjadi salah satu putri yang paling berkarakter, hingga melekat kuat dalam ingatan para penggemar Disney, di segala usia.

Mulan sebagai perempuan kuat, berani namun tetap anggun pun menjadi inspirasi desainer asal Palembang Muhammad Rafan, atau yang dikenal dengan label ‘Siung-Siung’ dalam karya-karyanya.

Mengambil tema dengan nama sama, ‘Mulan’, Rafan menggambarkan urutan (sequence) cerita Mulan yang disampaikan melalui ragam busana.

Sebanyak 30 busana perempuan dan lima busana laki-laki dipamerkannya dalam acara Palembang Fashion Week 2018, Minggu (1/4/2018) malam.

Baca juga: Disney Pilih Aktris Liu Yifei Jadi Bintang Utama Film Live-action Mulan

Alur cerita juga digambarkan Siung-Siung lewat dominasi warna busana yang ditampilkan dalam setiap sequence.

“Warnanya pertama semuanya gelap, lalu perlahan jadi terang. Artinya dalam setiap perempuan pasti ada kelembutan,” kata Rafan saat ditemui Kompas Lifestyle seusai peragaan busana.

Busana pertama memiliki potongan jubah yang menonjolkan sisi maskulin. Diperkuat dengan pemberian aksen motif ‘army’ pada kerah dan celana pendek.

Busana tersebut ditampilkan Rafan sebagai awal cerita, di mana Mulan menyamar sebagai laki-laki untuk pergi berperang.

Dipadukan dengan kain bermotif ‘army’, Siung-Siung tetap menjadikan kain songket dan brongket khas Palembang sebagai bahan yang paling ditonjolkan dalam setiap busananya.

Uniknya, model androgini dipilih untuk memeragakan busana pembuka tersebut.

Androgini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan.

Ada dua model androgini yang membawakan koleksi busana Mulan ini.

“Karena Mulan saat masuk perang menyamar jadi cowok. Itu seperti refleksi diri, untuk bertanya siapa diri kita."

"Dengan bertanya siapa kita, kita bisa menggambarkan kepribadian kita menjadi lebih positif. Menerima diri lalu berkembang,” ujar Rafan.

Salah satu koleksi busana Siung Siung yang dipamerkan pada Palembang Fashion Week 2018, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi busana Siung Siung yang dipamerkan pada Palembang Fashion Week 2018, Minggu (1/4/2018).

Secara keseluruhan, Siung-Siung mengadopsi model pakaian China pada zaman yang melatarbelakangi film Mulan.

Beberapa ciri khas detail yang ditunjukkan, misalnya melalui pemakaian obi, pita hingga tusuk konde.

Selain menonjolkan songket dan brongket, Rafan juga menggunakan kain lainnya seperti jacguard dan beberapa kain tembus pandang.

Kain Jacquard adalah kain yang memiliki pola yang ditenun menjadi kain, bukan dicetak di atasnya.

Sebagai penutup koleksi, Siung-Siung menampilkan satu busana variasi kimono yang dibuat megah dengan menonjolkan warna merah yang kuat, serta motif bunga yang memanjang di bagian tubuh model.

Dipadukan dengan sebuah hiasan kepala besar dengan dominasi warna emas yang semakin memperanggun busana tersebut.

Karya tersebut mencampurkan tampilan etnik dan modern.

“Ibaratnya sudah menang perang (Mulan) jadi permaisuri. Jadi kesinambungan dari saat maju perang sampai akhir kebahagiaannya,” kata Rafan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau