Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2018, 10:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kaya dengan etnik, termasuk barang-barang terkait di dalamnya. Masing-masing orang memiliki keterikatan dan cara sendiri dalam mencintai juga mengaguminya, tak terkecuali yang dilakukan dua perempuan ini—Ratu Nabilla (30) dan Indah Rizki (30). 

Tumbuh sebagai sahabat sejak SMA, kian mengeratkan keduanya hingga berjodoh membangun usaha bersama—Kopi Nyai, kedai kopi yang terletak di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Dilatari dari kegemaran ngopi, keduanya pun memutuskan untuk membangun bisnis ini.

“Apalagi kalau ngopi di tempat tertentu kan ada yang harganya mahal, dan akhirnya berpikir, kenapa enggak coba bikin dan bangun bisnis di bidang ini,” ujar Ratu kepada Kompas.com, di Jakarta.

Bersama Indah, Ratu mulai membuka kedai kecil-kecilan di kawasan Radio Dalam. Mulanya, kedai ini mencoba mengambil pasar penikmat kopi susu yang tengah tren di Jakarta.

Kopi NyaiKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Kopi Nyai

Karena itu, gerai pun tak besar—memanjang di sebelah butik.

Dan menu yang ada memang tak lebih dari kopi susu, dan diberi nama Kopi Tradisional dan Kopi Susu Kontemporer. 

Kekhasan kopi susu di sini, kalian bisa milih—apakah menikmati kopi susu dengan rasa creamy, atau kental dengan rasa kopi.

“Kami memang sengaja membuat beda, agar customer bebas memilih sesuai keinginan,” ujar Indah.

Lambat laun, Kopi Nyai mulai bertambah besar. Lokasi di samping yang dulu sebagai butik kini disulap menjadi kedai—bagian dari Kopi Nyai.

Bertambah besarnya gerai memunculkan ide lain dari Ratu dan Indah.

Satu per satu impian diwujudkan, seperti menambah menu, namun dengan harga terjangkau Rp 20.000 - Rp 50.0000, mulai dari non-coffee, hingga makanan.

Ide lain dari dua pendiri ini adalah menyebarluaskan etnik Indonesia.

Keduanya—khususnya Ratu, selain bisnis, dia memiliki misi sendiri dalam membangun kedai kopi.

Baginya, kedai kopi yang dibangun kini sebagai jembatan untuk menebarkan kekaguman ia terhadap keragaman dan keindahan etnik Indonesia.

Kopi NyaiKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Kopi Nyai

Karena itu, dalam gerai tersebut nuansa etnik begitu kental, mulai dari pemilihan penutup lampu hingga dekorasi lain dalam ruangan.

Sebut saja ada dua almari khusus menaruh barang-barang etnik dari berbagai daerah di Nusantara, mulai dari Lombok hingga Kalimantan.

“Saat ini, barang-barang tersebut, seperti tas hingga selendang masih koleksi pribadi, tapi dijual,” ujar Ratu.

Mimpi Ratu sederhana. Ia ingin menjalin hubungan dengan para pengrajin lokal dan memasarkan hasil kerja mereka di Kopi Nyai.

Kopi NyaiKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Kopi Nyai

Hal ini dianggap bagian dari memuliakan pengrajin sekaligus membuat mereka lebih maju.

Ke depan, Kopi Nyai juga akan bertekad membuka gerai untuk memfasilitasi pertunjukkan hingga workshop soal tradisi dan kebudayaan Indonesia.

“Kopi Nyai ingin menjadi bagian dari mereka yang mengagumi kekayaan etnik Indonesia. Cara kami lewat kedai kopi,” ungkap Ratu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com