Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuat Postingan Bersponsor Palsu untuk Menarik "Followers"

Kompas.com, 20 Desember 2018, 16:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu media promosi yang dianggap efektif saat ini adalah media sosial. Itu sebabnya influencer menjadi profesi baru dengan penghasilan yang menjanjikan.

Seiring dengan makin ketatnya persaingan, influencer yang cuma mengandalkan jumlah followers tanpa ide konten yang menarik, tak akan bertahan lama. 

Berbagai cara pun sering dilakukan influencer untuk menambah jumlah pengikut dan menarik sponsor.

Nah, beberapa influencer di Instagram ternyata berlaku curang dengan memalsukan unggahan bersponsor palsu hanya untuk menambah jumlah followers dan menarik sponsor nyata.

Bagi para bintang media sosial dengan jumlah pengikut besar, sponsor merupakan hal yang lebih dari sekadar cara menghasilkan uang.

Sponsor bagi mereka adalah tanda kesuksesan dan keunggulan. Ini merupakan lingkaran yang menguntungkan, karena ketika influencer berhasil menarik satu sponsor, sponsor yang lain biasanya akan mengikuti.

Bagi sebagian orang yang mulai menggeluti profesi influencer, mungkin sulit untuk menarik sponsor awal, apalagi jika jumlah follower mereka masih rendah.

Oleh karena itu, mereka mengunggah foto bersponsor palsu, dengan mereplikasi bahasa dan postingan yang digunakan dalam konten bersponsor.

Mereka percaya cara ini akan membuat para sponsor berdatangan untuk mereka.

Baca juga: Pangeran Harry sudah Menjadi Influencer?

Salah satu influencer yang melakukan hal itu mengaku jika memanipulasi unggahan bersponsor adalah hal yang mudah.

“Kita melihat hal yang sama berulang-ulang di postingan bersponsor yang sebenarnya, sehingga menjadi sangat mudah untuk ditiru, bahkan jika kita tidak dibayar,” katanya.

Unggahan bersponsor asli biasanya ada tanda-tanda kunci yang menunjukkan konten itu dibayar, misalnya menempatkan suatu produk, menandai merek, dan biasanya menggunakan hashtag #ad.

Mereka juga menggunakan kalimat ucapan terimakasih atas pemberian gratis dari merek yang bertindak sebagai sponsor.

Tapi kini, bagi beberapa influencer, penggunaan kata-kata itu adalah cara mereka untuk mendapat perhatian pengguna media sosial, dan belum benar-benar menerima sesuatu secara gratis.

Salah satu influencer Instagram mengatakan fenomena orang-orang yang memalsukan sponsor adalah cara mereka untuk meningkatkan kredibilitas agar diterima oleh pengguna media sosial.

"Semakin banyak sponsor yang kita miliki, semakin tinggi kredibilitas yang kita miliki," ungkapnya.

Uang adalah faktor besar yang membuat banyak orang melakukan hal ini. Biasanya, para influencer tingkat menengah bahkan "mikro-influencer" menghasilkan jutaan rupiah untuk sebuah unggahan bersponsor.

Jadi, hal yang masuk akal jika banyak orang tertarik dengan profesi ini.

Menurut agen marketing influencer  "Viral Nation", influencer di Inggris dengan lebih dari sejuta pengikut bisa masang biaya 100.000 dollar atau Rp 1 milliar, bahkan lebih, hanya untuk satu kali unggahan.

Untuk para selebriti, jumlahnya biasanya lebih dari itu. Kim Kardashian, misalnya, ia pernah menolak tawaran unggahan bersponsor atau endorse senilai 1 juta dollar yang setara dengan Rp 18 milliar.

Ide memalsukan postingan yang disponsori menimbulkan pertanyaan atas transparansi. Ini karena Komisi Perdagangan Federal Inggris telah memperketat persyaratan mengenai konten berbayar dalam beberapa tahun terakhir.

Komisi Perdagangan Federal dan Otoritas Standar Periklanan, mengungkapkan para influencer bayaran yang sesungguhnya perlu memastikan hubungan dengan merek yang memberi sponsor jelas dan transparan.

Fenomena pemalsuan sponsor di kalangan influencer ini juga bisa berbahaya bagi label atau merek.

Salah satu perusahaan kacamata mengatakan, influencer yang memalsukan sponsor bisa merusak "reputasi" produk mereka.

Adapun cara menentukan apakah konten yang disponsori itu nyata atau tidak, biasanya menggunakan kode promo sebagai hadiah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau