Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Pendekar Silat "Setia Hati Anoman" di Kota Horsens...

Kompas.com, 23 Juni 2019, 14:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Martin Sangill, warga negara Denmark, dan kawan-kawannya menghibur warga kota Horsens, dengan mempertontonkan berbagai jurus silat Setia Hati Anoman.

Acara itu berlangsung pasa Sabtu (22/6/2019) di Vitus Berings Plads, yang menjadi alun-alun Kota Horsens.

Kota Horsens terletak di pesisir timur wilayah Jutland, Denmark, atau sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Kopenhagen.

Atraksi pencak silat tersebut merupakan bagian dari acara Indonesian Bazaar and Cultural Day, yang diselenggarakan KBRI Kopenhagen.

KBRI menggandeng Dini's Restaurant dan masyarakat Indonesia di wilayah Jutland, untuk menggelar perhelatan ini.

Baca juga: Melihat Perayaan Hari Suci Nyepi di Kopenhagen...

"Tahun ini kami menampilkan pencak silat yang merupakan warisan budaya Indonesia, namun uniknya didalami oleh warga Denmark," ujar M. Ibnu Said, Duta Besar RI untuk Denmark.

”Acara bazaar dan hari budaya ini juga diselenggarakan untuk memperkuat dan meningkatkan people-to-people contact antara warga Indonesia dan Denmark,” lanjut dia, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

Tidak hanya dengan tangan kosong, Martin Sangill dan murid-muridnya juga menunjukkan kebolehannya dengan menggunakan tongkat dan golok.

Setiap jurus yang diatraksikan mampu mengundang decak kagum penonton yang juga sibuk merekam adegan dengan handphone.

"Acara seperti ini sangat penting bagi kedua bangsa. Kita dapat saling mengenal dan menperkaya hidup kita dengan budaya lain."

"Seperti pencak silat sebagai bukti nyata, sebuah warisan budaya Indonesia, tetapi didalami oleh warga Denmark," ujar Peter Sinding Poulsen, Wakil Pemerintah Kota Horsens.

Martin Sangill telah mempelajari pencak silat lebih dari 30 tahun sejak tahun 1988. Pada tahun 2012 dia membuka klub pencak silat pertama di negeri itu.

Baca juga: KBRI Kopenhagen Promosikan Pariwisata Indonesia di Danish Travel Show

Selain pencak silat, ditampilkan juga berbagai tarian Nusantara mulai Alusi Au dari Sumatera Utara, Lancang Kuning dari Riau, Lenggang Nyai dan Nandak dari Jakarta, dan Jaipong dari Jawa Barat.

Juga ada Tanduk Majeng dari Madura, Tenun dan Condong dari Bali, Gantar dari Kalimantan, hingga tari-tarian dari daerah Timur Indonesia, seperti Poco-poco, Maumere, Tobelo, dan Sajojo.

Tidak hanya promosi budaya, berbagai kuliner Indonesia juga diperkenalkan kepada warga setempat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau