Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 8 Februari 2020, 07:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Penyanyi Meghan Trainor buka-bukaan tentang gangguan mental yang ia derita, setelah kariernya melejit.

Setelah memenangkan Grammy Award 2016 untuk artis baru terbaik, Meghan mengatakan, ia merasakan tekanan luar biasa saat itu.

Hal itu mampu menekan kesehatan mental dan suaranya, yang akhirnya mengarah pada kualitas vokal yang menurun.

Dalam sebuah wawancara dengan Zane Lowe dari Apple Music baru-baru ini, Meghan menceritakan apa yang dialaminya.

Baca juga: Musik Hip Hop Ternyata Berpotensi Memulihkan Gangguan Mental

“Saya punya masalah vokal karena saya bekerja terlalu banyak, dan akhirnya saya pingsan secara fisik dan emosional. Saya mengalami gangguan mental,” ujarnya.

"Saya akhirnya pingsan secara fisik dan emosional,” imbuhnya.

Meghan melanjutkan, dengan menceritakan bahwa dia mengalami serangan panik ketika mengumumkan nominasi Grammy secara langsung di televisi dengan Gayle King pada 2017.

"Saya membaca nominasi untuk Grammy setahun setelah saya menang, saya gemetar, dan saya seperti, 'Tolong jangan pingsan di TV sekarang. Begitu mereka seperti, ‘cut,’ aku jatuh dan mulai menjerit-jerit dan tidak bisa bernapas. Dan kemudian, mereka membawaku pergi,” ujarnya.

Baca juga: Lady Gaga Bergabung dengan Oprah Kampanyekan Kesehatan Mental

“Saya seharusnya melakukan lebih banyak pekerjaan, tapi mereka seperti, 'Kita sudah selesai. Inilah dia,” imbuhnya.

Meghan menjelaskan, bahwa serangan panik tertentu disebabkan oleh orang-orang di industri yang bisa saja menyebutnya tidak profesional jika ia membatalkan suatu kesepakatan.

"Saya punya segalanya. Saya punya Grammy, saya punya apa yang diimpikan orang selama bertahun-tahun," katanya.

"Saya memiliki semua yang saya inginkan, dan mereka mengancam untuk mengambilnya,” lanjutnya.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental

Pada akhirnya, Meghan mengutamakan kesehatannya dan akhirnya menjalani operasi untuk memerbaiki kualitas vokal setahun setelah menang Grammy.

"Pikiranku seperti, 'tidak, aku akan terus berjalan, aku akan terus berjalan.' Dan tubuhku seperti, 'harus selesai sampai di sini.' Tubuhku seakan memberitahuku, namun itu membuatku tak bisa istirahat,” katanya.

Meghan mengatakan, bahwa dia juga telah bertemu dengan seorang psikolog yang telah meresepkan dua obat untuknya, meskipun soal itu dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Lady Gaga Blak-blakan soal Masalah Mental hingga Melukai Diri Sendiri

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau