KOMPAS.com - Kecemasan sering kali dirasa sebagai perasaan negatif yang mengganggu kualitas hidup.
Apalagi, kecemasan tak hanya menyerang batin, tapi kadang disertai gejala fisik seperti sakit kepala, berkeringat, jantung berdebar, dada sesak, dan sakit perut.
Kendati demikian, sebenarnya kecemasan adalah hal normal dan bahkan bisa menjadi respons bermanfaat dalam mengantisipasi situasi berbahaya.
Baca juga: Kenali Kecemasan Seksual dan Cara Menghadapinya
Mengutip artikel di laman Very Well Mind, kecemasan bisa dianggap normal apabila muncul dalam situasi tertentu.
Misalnya cemas saat hendak wawancara kerja, menikah, melahirkan, pergi ke tempat asing, dan hal-hal sejenis lainnya.
Rasa cemas seperti ini sebenarnya bermanfaat.
Contoh, saat cemas karena akan melakukan wawancara kerja, membuat seseorang cenderung mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi menunjukkan kelebihan agar bisa diterima.
Baca juga: Kecemasan dan Depresi Orangtua Ganggu Mental Anak, Cara Mengatasinya?
Contoh lainnya, rasa cemas saat berjalan melewati jalanan yang gelap dan sepi, membuat seseorang waspada dan mengawasi lingkungan sekitarnya.
Tapi sekali lagi, kecemasan dianggap normal apabila muncul di situasi tertentu, atau dikenal dengan istilah kecemasan intermiten.
Sedangkan kecemasan yang terjadi sepanjang hari, dan tak hilang dalam waktu lama -kira=kira enam bulan, bisa mengindikasikan masalah kesehatan mental.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.