Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiram Sengatan Ubur-Ubur dengan Air Kencing, Ampuhkah?

Kompas.com, 27 Oktober 2020, 14:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berenang di laut, kita akan menjumpai banyak biota laut, mulai dari ikan, bintang laut, dan tentu saja ubur-ubur.

Secara sekilas, ubur-ubur adalah hewan yang lucu dan mirip agar-agar. Tapi kita perlu waspada, sebab sengatan hewan ini bisa terasa menyakitkan.

Dalam beberapa kasus, sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan kematian jika dibiarkan.

Nah, salah satu mitos terkait pertolongan pertama saat terkena sengatan ubur-ubur adalah dengan buang air kecil di atas luka sengatan.

Pertanyaannya, apakah hal itu bisa menyembuhkan luka?

Gagasan atau ide pipis di atas sengatan ubur-ubur untuk meredakan rasa sakit ternyata hanyalah mitos belaka, walau sering ditampilkan di film-film.

Sebab, selain tidak ada penelitian yang dapat membuktikan gagasan tersebut, air kencing justru bisa memperparah kondisi luka.

Tentakel ubur-ubur memiliki sel penyengat yang disebut nematocysts, dan sel ini mengandung bisa atau racun.

Apabila kita membuang air kencing di atas sengatan, pada dasarnya bisa menyebabkan sel nematocysts melepaskan lebih banyak racun.

Baca juga: Ubur-ubur Mati Masih Bisa Menyengat, Ini Penjelasan dan Cara Menanganinya

Sengatan ubur-ubur terasa menyakitkan, dan biasanya disertai gatal, bengkak, dan ruam. Lalu, bagaimana cara menangani sengatan ubur-ubur?

Jika kita tersengat ubur-ubur, segera lepaskan tentakelnya. Gunakan air laut untuk membersihkan tentakel.

Namun, sebaiknya kita tidak menggosok luka terlalu keras karena dapat menyebabkan nematocyst ubur-ubur terbakar. Kondisi itu memicu bagian tentakel yang berduri akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam kulit.

Basuh dengan air laut dan hindari air dalam kemasan atau air keran karena dapat menyebabkan nematocyst aktif dan memperparah sengatan.

Jika masih ada duri yang menempel di kulit, gunakan alat penjepit untuk melepaskannya secara hati-hati.

Atau, kita bisa dapat mengikis area itu dengan lembut menggunakan kartu kredit atau benda plastik serupa.

Setelah melepaskan tentakel, obati nyeri dengan cuka apel atau alkohol. Gosok ke area yang terkena untuk membantu melepaskan racun.

Merendam area luka dalam air panas bisa dilakukan setelah semua duri dilepas. Rendam luka selama 20 menit di suhu air 40-45 derajat Celsius.

Jika tidak memiliki termometer, gunakan suhu air terpanas yang dapat kita tahan di bagian tubuh yang tidak terpengaruh.

Apabila kita merawat anak yang terkena sengatan ubur-ubur, uji suhu air terlebih dahulu.

Untuk mengobati rasa sakit, oleskan asam asetat --ditemukan dalam cuka, losion kalamin, atau krim hidrokortison.

Selain itu, mengompres luka dengan es dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Sebagian besar sengatan ubur-ubur tidak memerlukan penanganan dokter, tetapi jika kita mengalami gejala berikut, segera cari bantuan medis:

  • Sulit bernafas
  • Nyeri dada
  • Kram otot
  • Kulit melepuh
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Mual atau muntah
  • Kesulitan menelan
  • Kemerahan, ruam, atau nyeri yang memburuk jika sengatan terinfeksi

Baca juga: Cara Menyembuhkan Luka Tersengat Ubur-Ubur

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau