KOMPAS.com - Aktivitas fisik sesedikit apapun ternyata tetap bisa memberi dampak kesehatan terhadap tubuh kita.
Kehidupan di masa pandemi kemudian membuat sebagian orang menjadi lebih banyak duduk, meskipun sebelumnya sudah banyak pula yang terbiasa bekerja di balik meja dan duduk sepanjang hari.
Efek buruk dari terlalu banyak duduk perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Dilansir The New York Times, sebuah penelitian baru yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine mengungkapkan, jalan kaki sedikitnya 11 menit sehari saja sebetulnya sudah cukup mengurangi konsekuensi kesehatan yang tidak diinginkan akibat duduk selama berjam-jam.
Penelitian tersebut mencari tahu bagaimana pola hidup tidak aktif dapat memengaruhi usia hidup seseorang.
Para peneliti mengandalkan data objektif dari puluhan ribu orang tentang bagaimana mereka menghabiskan hari-hari mereka, menemukan bahwa mereka yang paling tidak banyak bergerak berisiko tinggi meninggal di usia muda.
Tetapi, bangkit dan bergerak bisa mengurangi ancaman tersebut secara substansial meskipun gerakannya tidak banyak.
Beberapa studi epidemiologi sebelumnya telah mengungkapkan hubungan antara perilaku banyak duduk dan kematian.
Secara umum, penelitian-penelitian tersebut menemukan bahwa orang - orang yang terlalu banyak duduk jauh lebih berisiko mengalami kematian dini daripada orang yang bergerak aktif.
Baca juga: 7 Jenis Olahraga Kardio yang Bisa Dilakukan di Rumah
Berapa lama harus bergerak?
Meski perilaku terlalu banyak duduk diketahui dapat meningkatkan risiko kematian dini, belum diketahui dengan jelas tentang seberapa aktif kita harus bergerak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.