KOMPAS.com – Sadarkah kamu bahwa jas hujan di pasaran bentuknya selalu sama dan mirip?
Ada jas hujan berbentuk ponco. Ada pula jas hujan berbentuk jaket dengan celana yang keduanya oversized.
Motifnya? Tetap begitu-begitu saja.
Hal inilah yang menginspirasi dua lulusan Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB), Bimo Atiflu dan Mirza membuat Ame Raincoat.
Baca juga: Ingat, Jas Hujan Ponco Bukan untuk Naik Motor
Berbeda dengan jas hujan yang ada di pasaran, Ame Raincoat memiliki desain yang unik. Seperti dalam jaket kolaborasi Ame Raincoat dengan Gudetama, yang terbaru.
Ame Raincoat x Gudetama menampilkan jaket parka “authentic series” yang memiliki potongan simpel dan kekinian, dengan desain yang tak lekang oleh waktu.
Koleksinya mencerminkan kombinasi warna utama Gudetama, yaitu kuning dan putih, dengan cetakan Gudetama di bagian belakang, dan logo kolaborasi di dada kiri.
Gudetama merupakan tokoh kartun milik perusahaan Jepang, Sanrio. Digambarkan sebagai telur, Gudetama dikenal sebagai sosok yang malas alias "mager".
Hal ini seperti menggambarkan kebiasaan baru selama pandemi Covid-19, di mana banyak orang tiba-tiba harus berada di rumah.
“Kami ingin berbagi perasaan terjebak di rumah, dan adil bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa, sama seperti Gudetama yang malas dan tidak punya motivasi,” tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.