Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Menghilangkan Noda Bekas Stiker yang Membandel

Kompas.com, Diperbarui 04/10/2022, 15:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Noda bekas stiker sering kita jumpai di berbagai permukaan, seperti pada kaca, kayu, maupun plastik.

Seperti stiker bekas label harga, merek, hingga stiker hiasan anak-anak.

Beberapa stiker dapat dilepas dengan mudah tanpa meninggalkan bekas, tetapi beberapa stiker lain sudah sangat menempel sehingga meninggalkan noda atau residu saat dilepas.

Banyak orang tergoda membersihkan noda itu dengan sesuatu yang tajam, seperti pisau atau silet.

Tapi, cara itu bakal merusak permukaan.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah cobalah sebisa mungkin melepas stiker menggunakan tangan dengan menggulungnya perlahan, lalu cabut.

Kemudian, kamu bisa mencoba menghilangkannya dengan beberapa pilihan berikut, seperti dilansir Better Homes & Gardens:

1. Pengikis plastik

Jika kamu sudah melepas stiker sebisa mungkin tapi tetap meninggalkan noda, cobalah gunakan pengikis.

Tapi, hindari pengikir berbahan logam karena bisa menggores permukaan.

Kamu juga bisa menggunakan pisau berbahan plastik jika memilikinya di rumah.

Cara lainnya termasuk dengan menyeka area yang terkena noda bekas stiker dengan sisi spons yang kasar atau menggunakan penghapus karet.

Tapi, dua cara terakhir cenderung lebih bekerja untuk menghilangkan bekas stiker dari permukaan plastik.

Sebab, meskipun tidak setajam pengikis berbahan logam, dua benda tersebut juga bisa menggores permukaan kaca.

Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Kopi dan Teh dari Mug Kesayangan

2. Air panas

Cobalah menggunakan beberapa tetes air sabun cuci piring ke dalam wadah berisi air panas, kemudian rendam item tersebut di dalam air hingga bekas stikernya melunak.

Kemudian, kikis bekas stiker dengan pengikis plastik atau cukup dengan jari.

Banyak orang mungkin sudah menerapkan hal ini, namun menggunakan air dingin.

Ketahuilah bahwa air dingin tidak akan menghilangkan noda bekas stiker seefektif air panas.

3. Pengering rambut

Cobalah mengarahkan udara hangat pengering rambut (hair dryer) ke noda bekas stiker yang mau kamu hilangkan.

Biarkan udara tersebut mengendurkan perekatnya, lalu cobalah untuk mengikisnya.

Baca juga: Perlukah Pakaian Dalam Dicuci dengan Air Panas?

4. Alkohol

Untuk menghilangkan bekas stiker dari permukaan plastik, kayu atau kaca, salah satu pelarut yang paling efektif dan aman untuk sebagian besar permukaan adalah alkohol.

Basahi kain lap bersih dengan alkohol, kemudian gosok bekas stiker untuk mengangkatnya secara perlahan.

Untuk bekas yang membandel, letakkan kain yang dibasahi alkohol di area tersebut, lalu diamkan selama beberapa menit untuk melembutkan residunya.

Kemudian, gunakan kain lap untuk membersihkan noda yang tertinggal.

Baca juga: Tips Memakai Cairan Alkohol dengan Benar agar Efektif Bunuh Kuman

5. Selai kacang

Cara yang satu ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang.

Tapi, jika kamu ingin melepaskan noda bekas stiker pada permukaan kayu, kaca atau plastik, cobalah lap permukaan tersebut dengan selai kacang.

Diamkan selai tersebut sejenak hingga residu stiker melunak.

Kemudian, gunakan lap bersih untuk mengangkat seluruhnya.

6. Minyak kanola atau minyak zaitun

Mengaplikasikan minyak untuk memasak ini bisa membantu bekas stiker melunak.

Kikis noda sisanya dengan jari, pengikis plastik atau pisau plastik.

Kamu juga bisa mencoba mengelapnya dengan kain bersih dan kamu tidak akan melihat noda bekas apapun, kecuali minyak.

Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut Cantik dan Sehat

7. Penghapus karet

Gunakan penghapus karet untuk menghilangkan noda bekas stiker dari berbagai jenis permukaan.

Material karet yang ada pada penghapus akan membantu menggulung residu stiker hingga bersih.

8. Cuka

Rendam kain lap bersih dalam cuka dan taruh di area yang lengket.

Biarkan selama beberapa menit untuk melembutkan residu, lalu seka atau kikis untuk menghilangkannya.

Tak hanya untuk mengikis noda bekas stiker, cuka juga bisa dimanfaatkan untuk membersihkan berbagai perabotan di rumah.

Baca juga: Cara Membersihkan Coffee Maker dengan Cuka Apel

Membersihkan bekas stiker pada pakaian

Jika stiker tersebut melekat pada pakaian, jangan cuci pakaian tersebut hingga nodanya benar-benar hilang.

Sebab, noda akan lebih sulit dihilangkan jika pakaian sudah melalui siklus pengeringan.

Jadi, cobalah lepas stiker tersebut sesegera mungkin.

Jika stiker sudah terlanjur melekat dalam waktu lama pada pakaian atau pakaian sudah dicuci, hal pertama yang harus kamu lihat adalah jenis serat pakaianmu.

Jika pakaian itu terbuat dari serat alami, cobalah menggosok nodanya menggunakan aseton atau penghapus cat kuku yang dituangkan pada kain bersih.

Lalu, cuci dan keringkan pakaian seperti biasa.

Namun, jika pakaian berbahan sintetis, cobalah menaruh pakaian di dalam freezer selama 45-90 menit.

Kemudian, segera cabut sebanyak mungkin noda bekas stiker yang mengeras setelah mengambil pakaian dari dalam freezer.

Lalu, basahi noda dengan air dan tambahkan satu atau dua tetes sabun cuci piring yang lembut.

Kemudian, gosok sisa stiker menggunakan kain mikrofiber lalu cuci dan keringkan pakaian seperti biasa.

Baca juga: Membersihkan Noda di Bagian Kerah dan Ketiak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau