Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 April 2021, 12:57 WIB
Roderick Adrian Mozes,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kreativitas bisa dihasilkan oleh siapa saja, bahkan kreativitas setiap individu dengan individu lain bisa amat beragam bentuknya.

Hal tersebut berlaku juga kepada orang dengan disabilitas. Setiap kekurangan yang mereka miliki, tidak membatasi untuk berkreativitas dan memiliki manfaat.

Hal itu yang mendorong Yayasan Helping Hands terjun membantu memberdayakan warga dengan disabilitas di tengah masyarakat.

Baca juga: HeForShe Run 2020 Dukung Kesetaraan Gender dan Penyandang Disabilitas

"Helping Hands adalah yayasan sosial yang memiliki misi mempromosikan nilai-nilai inklusivitas disabilitas."

"Salah satu program kami adalah memberikan pengalaman langsung kepada orang-orang non-disabilitas untuk berinteraksi dengan disabilitas."

Demikian dikatakan Executive Director Yayasan Helping Hands Indonesia, Wendy Kusumowidagdo, saat menjadi narasumber dalam Program Live IG Kind of Talks, di Instagram @my.kindoflife, beberapa waktu lalu.

Yayasan yang aktif berkarya sejak tahun 2019 ini mengkhususkan diri untuk membantu kelompok tuna rungu, tuna daksa, dan tuna netra.

"Kami memiliki program-program unggulan antara lain pendidikan alam, pendidikan olahraga, dan pendidikan pengalaman profesional, yang mempertemukan teman-teman disabilitas dengan orang," kata Wendy.

Baca juga: Daniel Mananta dan Penyandang Disabilitas yang Menginspirasinya

Namun, sejak pandemi Covid-19 terjadi, program tatap muka dan interaksi harus dihentikan, dan membuat Yayasan Helping Hands memutar otak untuk membuat program yang memberdayakan teman-teman disabilitas.

Salah satunya dengan membuat inisiatif masker kain.

"Pada awal-awal pandemi masker menjadi salah satu benda yang sangat langka, dari situ kami berinisiatif menggerakan murid sekolah luar biasa beserta guru untuk membuat masker kain," kata Wendy.

Inisiatif tersebut lantas disambut dengan antusias oleh teman-teman disabilitas, dan dalam kurun waktu tiga bulan, mereka berhasil memproduksi sekitar 500 masker kain.

Masker kain yang mereka buat pun disumbangkan untuk lembaga-lembaga kesehatan.

"Kita sadar, stigma yang berkembang di tengah masyarakat kerap mengatakan orang disabilitas lebih banyak menerima manfaat."

"Tapi, dengan kreativitas membuat masker kain, teman-teman disabilitas bisa memberi manfaat kepada masyarakat," cetus Wendy.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau