Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, 4 Posisi Saat Menyusui agar Bayi Tetap Nyaman

Kompas.com, 25 Agustus 2021, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ada beberapa posisi menyusui yang dapat dipraktikkan oleh ibu. Cradle fold, misalnya, adalah posisi yang paling umum. Ini adalah posisi ketika ibu menggendong bayi dengan tangan kanan dan bayi menyusu di payudara kanan, sementara tangan kiri menopang tangan kanan tersebut.

Namun, ibu juga bisa berganti ke posisi lain atau bahkan menyusui sambil berbaring.

Menurut konselor laktasi dari RS Bina Medika, dr Sara Elisa Wijono, pada dasarnya tak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Namun, penting untuk mementingkan kenyamanan ibu dan bayi.

"Posisi menyusui ada banyak. Tidak ada yang benar dan salah, jadi senyamannya ibu dan bayi," ujarnya dalam peluncuran produk terbaru Mama's Choice, Rabu (25/08/2021).

Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui agar kenyamanan bayinya saat menyusu tidak terganggu. Hal penting tersebut antara lain:

1. Jangan sampai kepala bayi menengok

Ketika menggendong bayi secara telentang, wajah bayi akan mengarah ke atas. Pada posisi tersebut, bayi harus menengok ke samping untuk menyusu. Hal ini tidak dianjurkan.

Jadi, pastikan badan bayi dimiringkan dan perut bayi bertemu dengan perut ibu. Dengan begitu, bayi tidak perlu menengokkan kepalanya untuk menyusu.

Posisi ini akan lebih nyaman untuk bayi menelan dan menyusu dengan benar.

2. Jaga hidung bayi dekat dengan payudara

Sering kali kita melihat ibu mendekatkan mulut bayi ke puting payudara. Padahal, seharusnya hidung bayi lah yang didekatkan ke puting payudara.

Sara menjelaskan, bayi menyusu dengan memeras jaringan payudara. Untuk itu, bayi perlu menjaga agar payudara tetap diam di dalam mulutnya. Bayi akan lebih mudah mendapatkan ASI jika semakin banyak bagian payudara masuk ke mulut bayi.

Semakin banyak bagian payudara yang masuk ke mulut bayi, akan semakin minimal pula rasa sakit yang dirasakan ibu.

Lalu, bagaimana mengenali bahwa bagian payudara sudah masuk cukup banyak ke mulut bayi?

Jika dagu bayi sudah menempel di payudara, itu adalah posisi yang lebih nyaman untuk bayi menyusu.

"Bagian bawah areola harus masuk lebih banyak. Bibir bayi keluar dan mulut terbuka lebar," ujarnya.

Baca juga: Cara Aman Terapkan Inisiasi Menyusui Dini bagi Ibu Positif Covid-19

3. Topang semua badan bayi

Pastikan ibu menopang semua bagian dari badan bayi ketika menyusui, termasuk area bokong bayi. Termasuk ketika ibu menyusui ada posisi berbaring.

Topangan tak mesti dilakukan menggunakan tangan. Pada posisi berbaring, misalnya, ibu bisa menopang badan bayi dengan guling atau bantal.

4. Pastikan badan bayi menempel dengan ibu

Ketika ibu menyusui bayi, pastikan badan ibu dan bayi menempel semua dengan bayi, termasuk kaki.

Baca juga: Sering Alami Kecemasan Kala Hamil dan Menyusui, Normalkah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau