Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Klaim Miss World Malaysia, Benarkan Batik Ada di Banyak Negara?

Kompas.com - 22/10/2021, 12:38 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji jadi sasaran kemarahan warganet Indonesia karena dianggap mengklaim batik.

Dalam salah satu unggahan Instagram miliknya, ia tengah mengenakan gaun berbahan batik, yang disebutnya dalam keterangan foto berasal dari Malaysia. Hal ini tentunya langsung membuat sejumlah warganet meradang karena ia dianggap mencomot kekayaan budaya Indonesia.

Lavanya Sivaji dianggap tidak memiliki wawasan budaya dan etika, yang seharusnya dikuasainya sebagai perwakilan negaranya dalam kontes kecantikan tersebut.

Belakangan, ia kemudian mengubah caption tersebut dengan kalimat yang lebih netral dan menutup kolom komentar di akunnya.

Tak cukup itu, wanita berkulit sawo matang itu juga menyampaikan ucapan permintaan maaf secara terbuka kepada publik Indonesia. Ia meminta maaf apabila unggahannya menyinggung banyak pihak sekaligus mengakui kata, desain dan sejarah batik berasal dari Jawa.

Baca juga: Kronologi Miss World 2021 Malaysia Klaim Batik, Warganet Meradang

Namun ia juga menyatakan ada banyak negara lain yang mempraktikkan budaya ini termasuk Malaysia, Sri Lanka dan India.

"Saya mengakui kata Batik berasal dari Jawa serta desain dan sejarahnya. Namun, tidak sedikit negara lain yang mempraktekkan unsur budaya tersebut antara lain Malaysia, Sri Lanka, India dengan desain dan motifnya masing-masing." tulisnya dalam foto yang diunggah pada Kamis (21/10/2021) ini.

Benarkah batik ada di banyak negara selain Indonesia?

Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk lisan dan non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) asal Indonesia pada 2009.

Ketetapan ini sekaligus meresmikan Indonesia sebagai negara pemilik budaya menggambar kain dengan lilin ini.

Hal ini pulalah yang membuat publik kerap heboh apabila ada pemberitaan maupun statement yang menyatakan batik berasal dari negara lain selain di Indonesia.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kata batik memang berasal dari bahasa jawa yakni tritik. 

Baca juga: Jarang Orang Tahu, 7 Batik Daerah Ini Tak Kalah Eksotis

Tangkapan layar akun media sosial Instagram @lavanyasivaji, Miss World Malaysia 2021 mengklaim batik. Lavanya Sivaji di-bully netizen Indonesia karena dianggap mengklaim batik dan tidak menghargai asal usul batik.Tangkapan layar akun media sosial Instagram @lavanyasivaji. Tangkapan layar akun media sosial Instagram @lavanyasivaji, Miss World Malaysia 2021 mengklaim batik. Lavanya Sivaji di-bully netizen Indonesia karena dianggap mengklaim batik dan tidak menghargai asal usul batik.

Kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik.

Batik juga berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran "tik" berati titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik.

Batik di nusantara mulai berkembang sejak zaman Majapahit, yakni sekitar abad ke-14. Kala itu, batik hanya dipakai oleh anggota kerajaan dengan motif yang juga terbatas.

Namun, soal asal usul batik memang masih belum ada kejelasan yang pasti sampai saat ini.

Baca juga: Mengenal Sejarah Batik, Benarkan Berasal dari China?

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada (12/07/2020), sebagian ahli berpendapat jika batik yang banyak dikenal di Pulau Jawa berasal dari India dan adapula yang menyakini kerajinan ini datang dari China.

Namun teknik menghalangi warna untuk menciptakan pola yang diaplikasikan di pembuatan batik memang berkembang paling pesat di Indonesia.

Seperti dimuat di Kompas.com, (21/10/2021), Antropolog dan pemerhati batik, Notty J Mahdi berpendapat ada benarnya apabila Miss World Malaysia menyatakan batik juga ada di luar Indonesia.

Alasannya, sejumlah kain batik dengan motif sederhana dengan kuas khusus juga ditemukan di China. Selain itu, India dan Srilanka juga masih memproduksi batik-batik dengan teknik cap.

Hanya saja, batik Indonesia memiliki identitas yang lebih kuat karena menggunakan malam sebagai perintang warna dan menggunakan alat canting untuk membatiknya.

Baca juga: 10 Selebritas Dunia yang Tampil Menawan dengan Batik

Menurut Notty, pernyataan Miss World Malaysia 2021 yang mengatakan batik ada di negara lain kemungkinan menggambarkan pemahamannya yang masih terbatas. Lavanya tidak mengetahui jika teknik batik ada berbagai macam.

Misalnya saja seperti teknik batik tulis dengan canting dan perintang warna menggunakan malam. Adapula batik cap dan perintang warna dengan malam, serta teknik batik tulis dan cap (caplis) dengan menggunakan malam panas atau dingin.

"Ini semua adalah teknik pembuatan batik khas yang hanya dimiliki oleh orang-orang Jawa dan Sumatera di Indonesia," ungkap Notty.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com